ini dua

455 65 3
                                    

02. Ketu meresahkan












***

Keadaan kelas 11 Mipa 7 sekarang bagaikan mall yang lagi banyak diskon-nya. Alias rame.

Karena guru-guru ada rapat mendadak, alhasil sekarang jam kosong. Dan berhubung ketua kelas-nya lagi ikut rapat jadi makin menjadi-jadi rusuh-nya, gak ada yang mau nenangin.

"Zuwa Zuwa" Timur menyenggol pelan lengan cewe itu.

"Apaan"

"Gapapa"

"Gajelas lo Mur."

"Emang."

Sekarang ini Timur,Rayka,Zuwa dan Adrian sedang duduk lesehan di belakang kelas sambil bermain uno stacko yang di colong Timur diam-diam dari kamar adik-nya.

"Mur giliran lo" kata Adrian.

Timur mengambil salah satu balok dengan muka sok serius-nya, berusaha agar tidak meruntuh kan susunan balok.

"Sok serius lo" kata Rayka.

Timur mendengus, dia masih fokus untuk mengambil salah satu balok, "Diem ya lo penyedap rasa, gue gamau cemong gara-gara terigu."

Rayka menabok lengan Timur pelan, membuat Timur menjatuhkan susunan balok-nya.

Cowo itu melotot, "Rayka Evelyna Deepa" teriak Timur.

"Apaan"

"Lo tuh yaa"

Rayka sudah berdiri, berancang-ancang untuk berlari menghindari Timur.

"Mau kemana lo hah"

"Mau kabur" Rayka berlari, lalu langsung di kejar oleh Timur.

Anak kelas yang menyaksikan itu hanya menggeleng pelan, sudah terbiasa dengan mereka yang tidak pernah akur setiap hari-nya.

"Heh Royko gue kutuk lo ya" ucap Timur sambil berlari mengejar Rayka.

Rayka menoleh ke belakang lalu memasang muka meledek-nya, tak sadar di depan ada papan tulis yang siap menyambut.

"Ray awas ada—" ucapan Adrian berhenti, Rayka sudah terlanjur terbentur papan tulis.

Timur yang melihat itu tertawa puas, "Kualat kan lo sama gue" ucap-nya.

"Sakit" ucap Rayka mengelus dahi-nya.

Timur yang sadar dahi Rayka memar langsung menghampiri cewe itu lalu menarik-nya pelan ke arah tempat duduk-nya.

"Zuwa, dahi Royko memar. Obatin dulu, gue gak ngerti." ucap-nya.

"Mana?" tanya Zuwa mengahampiri kedua-nya disusul oleh Adrian.

"Ini" Timur menunjuk dahi Rayka.

"Gapapa cuma gini doang." tolak Rayka.

"Serius lo?" tanya Zuwa memastikan.

Rayka mengangguk, "Iya."

"Guys" Angga, ketua kelas Mipa 7 datang dari ruang guru lalu berdiri di depan kelas.

"Gue ada info nih" ucap Angga.

"Emang kita mau nonton film?" tanya Timur, membuat seisi kelas bingung apa maksud pertanyaan cowo itu.

Angga mengernyit, "Maksud lo?" tanya-nya.

"Itu kata-nya lo ada infokus" jawab cowo itu.

"Lanjutin aja Angga, gausah peduliin Semur" kata Rayka.

Masa Sih?!! (End)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें