ini dua sembilan

165 23 1
                                    

29.












***

"Yahh ngantri" kata Timur saat melihat warung ayam bakar.

"Ini nggak ada fast track ya?" tanya Rayka.

"Fast track? lo kira ini di dufan?" tanya Zuwa.

"Kali aja ada"

"Sabar kenapa sih? cuma tiga antrian" kata Rian.

Iya cuma tiga antrian doang.

"Tiga antrian juga lama"

"Paling cuma sepuluh menit"

"Bener ya Yan, gue itung nih dari sekarang"

"Iya udah, terserah lo aja"

Pusing Rian lama-lama ngeladenin mereka bertiga.

"Mau pesen apa?" tanya salah satu pelayan setelah mereka menunggu lima menit.

"Lah baru lima menit Yan" kata Timur sambil menoleh ke arah Rian.

"Bodo amat, pesen cepet"

"Mas, mas jualan apa?" tanya Timur balik, membuat mereka bertiga menoleh ke arah lain.

Timur jangan berulah please, jangan malu-maluin temen kenapa siiii.

"Ayam bakar"

"Yaudah mas, saya pesen ya. Empat" kata-nya, "Sambel ijo ya mas."

Mas-nya mengangguk seraya mencatat pesanan Timur.

"Mas, kalo sambel ijo berarti cabe-nya warna ijo ya mas?" tanya Timur.

Random bener lo ya Mur.

Mas-nya mengangguk, "Iya. Minum-nya?"

"Minum-nya apaan?" tanya Timur ke ketiga sahabat-nya.

"Terserah" jawab Zuwa.

Timur mengangguk kemudian menoleh lagi ke mas-nya, "Minum-nya terserah mas"

"Eh?"

"Kenapa mas?"

"Terserah saya?"

Timur menggeleng, "Bukan mas, minuman terserah. Saya juga gatau mas ternyata ada minuman itu, temen saya tau aja, keren lo Wa" kata-nya sambil mengacungkan jempol. Mas-nya sampe bingung melihat Timur.

"Minuman terserah tuh minuman apa sih ma—"

"Es teh aja mas, empat" kata Rian cepat.

Mas-nya terkekeh sambil mengangguk, kemudian mencatat lagi. "Ada tambahan kak?" tanya-nya.

Rian menggeleng, "Udah mas, itu aja. Makasih ya"

Mas-nya mengangguk kemudian pergi meninggalkan meja mereka.

"Malu-maluin banget lo Mur" kata Zuwa.

"Lahhh elooo, mana tau gue. Gue kira beneran ada minuman terserah" kata-nya.

"Tau deh terserah lo aja"

Masa Sih?!! (End)Onde histórias criam vida. Descubra agora