Masa Sih?!! (End)

ini dua satu

21. Lapangan basket dan pemenang

***

"BARRRR"

"Hm"

"Ikut yaaaa"

"Enggak"

"Bangtim ih berisik banget" Zafa melengos ke arah Timur, pasal-nya sudah satu jam cowo itu maksa Bara.

Zafa yang ada di sebelah Timur setengah jam aja udah pusing dengerin-nya.

"Mau aja kenapa Kara" lanjut Zafa menoleh ke Bara.

Jangan heran kalo Zafa manggil-nya beda-beda, Bangtim berarti Bang Timur dan Kara berarti Kak Bara.

Kenapa harus disingkat? menghemat energi, nama mereka terlalu panjang.

Kenapa harus beda? pasal-nya kalo gak di bedain, waktu dipanggil yang nengok dua-duanya

"Tuh bocil aja tauu Bar" kata Timur.

Zafa mencibir mendengar-nya.

"Hmm"

"Apaansi Barr emang lo nisa sabyan"

"Berisik banget kenapa sih?" Farah datang lalu duduk di sebelah mereka, memandang Timur,Bara dan Zafa bergantian.

"Nih bun Bara gamau ikut tanding basket" kata Timur mengadu ke Farah.

"Ikut aja atuh kak" ucap Farah menatap Bara.

"Tapi bunnnn"

"Ikut ya Bar?!"

"Iyaaaa" jawab Bara pasrah.

Timur refleks tersenyum lebar mengambil ponsel-nya untuk mengirim pesan ke Pak Adi, melapor jika sudah mendapat pemain pengganti Rio.

"Bakso" kata Bara tiba-tiba.

Timur refleks menoleh, "Hah?"

"Jangan pura-pura lupa" ucap Bara membuat Timur cengengesan.

Timur kira Bara lupa...

Padahal berharap-nya sih lupa...

"Yaudah ayo" kata Timur seraya bangun dari kursi.

"Bunda nitip ya"

"Aku nitip ya"

"Gue nitip ya"

"Apaan lo Bar anterin"

"Oy Royko"

"Oy Semur"

"Ngapain lo?"

"Menurut lo dia ngapain?" sambar Bara.

Rayka memutar bola mata-nya malas, "Timur nanya ke gue bukan ke lo" kata-nya.

"Menurut lo ucapan gue yang mana yang jawab pertanyaan Timur?" tanya Bara.

"Yang tadi lah"

"Lo gak bisa bedain nada mana yang nanya mana yang jawab?"

"Bisa"

"Berarti harus-nya lo tau tadi gue nanya ke Timur"

"Tetep aja Semur bukan ngomong sama lo"

"Berantem mulu ah lo berdua kalo ketemu"