Chapter 9

482 52 13
                                    

***

"Kalau begitu kau tinggal diapartemenku saja ne?" Ujar Jiyong tanpa berfikir panjang.

"Apa? Aku tinggal di apartemenmu?"

"Huum." Jiyong mengangguk cepat
.
"Tidak. Aku tidak mau. Apa kau sudah gila?"

"Yaaa sudah berapa kali kau mengatakan aku gila Dara? Aku masih waras dan aku tidak gila. Ayolah aku sudah sangat lapar."

"Tidak. Aku tidak mau tinggal denganmu. Kita harus mencari flat lain malam ini juga." Ujar Dara kesal masuk kedalam mobil Jiyong.

"Ini sudah malam Dara, besok saja ne."

"Tidak Jiyong. Sekali tidak tetap tidak."

Jiyong mendengus kesal membanting stir mobilnya kuat.
"Kau cari saja sendiri. Aku lapar, aku mau pulang."

Dara tersentak lalu ia melirik Jiyong "Jadi, kau tidak menemaniku?" Tanya Dara memberanikan diri. Ia sedikit berharap agar Jiyong mau menemaninya mencari flat baru.

"Tidak." Jawab Jiyong singkat.

"Ya sudah kalau begitu turunkan saja aku disini."

Jiyong tetap melajukan mobilnya.

"Jiyonggg, aku bilang BERHENTI." Pekik Dara kuat.

Dengan rasa kesal bercampur emosi Jiyong menginjak tandas rem mobilnya dan menghentikannya dipinggir jalan sesuai permintaan Dara.

"Silahkan turun nona. Cepat!!!"

"Yaa, apa kau tidak punya hati sedikit pun. Kau bilang kau mau membantuku, tapi kau malah menurunkan ku disini."

"Ya Tuhan.
Apa sebenarnya mau gadis keras kepala ini."

"Sebenarnya apa maumu Dara? Bukannya kau tadi yang memintaku untuk berhenti disini. Aaaarrrrgggghh." Jiyong benar benar emosi sekarang.

Drrrttt drrrrtt

Ponsel Dara bergetar menandakan ada panggilan masuk.
Melihat nama ibunya tertera dilayar ponsel, Dara langsung menerima panggilan itu.

"Yeoboseyo eomma?"

"Dara kau dimana nak?"

"Dijalan. Kenapa eomma?"

"Kau bisa ke rumah Paman Kwon? Eomma dan appa ada disini. Ada yang ingin kami bicarakan padamu."

"Rumah paman Kwon? Maksud eomma?

Tutt tutt tutt

"Eomma yeoboseyo? Eomma?"

"Ji."

"Hm." Sahut Jiyong singkat.

"Eomma ku menyuruhku datang ke rumahmu. Mereka ada disana sekarang."

"Rumahku?" Jiyong menoleh menatap Dara.

Dara menggangguk.

"Apa yang mereka lakukan disana? Bukannya kau bilang orang tuamu di Busan?"

"Aku juga bingung, eomma bilang ada yang ingin mereka sampaikan padaku."

"Oh, kalau begitu pergilah."

"Maksudmu?"

"Kau mau kerumahku kan? Ya sudah sana pergi, aku mau pulang. Cepat, keluar sana."

"Yaaaaa kau jahat sekali." Dara mengerucutkan bibirnya menatap Jiyong dengan mata yang memelas.

"Kenapa jadi aku yang jahat?"

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang