Chapter 29

386 42 8
                                    

***

DOLCE VITA PENSION, POCHEON GYEONGGI-SOUTH KOREA

Sesampai dirumah, Jiyong membaringkan tubuh Dara diatas ranjang dan menyelimuti tubuh mungil itu. Dara tertidur setelah ciuman tadi berakhir.

"Jiyong..." Panggil Kyung Ran yang tak lain adalah ibu Dara.

Pria itu menoleh. Ya, Kyung Ran sejak tadi sudah menunggu Dara pulang hingga larut malam. Seperti biasanya, seorang ibu tidak akan tenang jika anaknya belum pulang hingga larut malam apalagi perempuan.

"Terima kasih selama ini sudah menjaga Dara." Ujar wanita paruh baya itu.

Jiyong mengangguk.

"Ji, apa kau sudah tahu?"

Jiyong mengernyit bingung mendengar pertanyaan ibu Dara.

"Maksud ahjumma? Tahu apa?"

"Kalau Dara akan ikut bersama kami ke Manila besok."

DEG

Jiyong langsung terdiam mematung.

"Apa-apaan ini?" Batin Jiyong.

"Dia belum memberitahumu?" Tanya Kyung Ran, lagi-lagi Jiyong hanya mengangguk.

"Belum ahjumma."

"Iya, besok Dara akan kembali ke Manila, hanya untuk sementara. Untuk memastikan perasaannya padamu."

Jiyong terdiam.

"Ji.. Tolong tetap tunggu Dara apapun yang terjadi, Dara hanya belum menyadari perasaannya padamu. Kau mau kan Ji? Ahjumma hanya setuju kau yang akan menjadi pendamping hidupnya."

Jiyong hanya mengangguk kaku. Ia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, mulutnya terlalu kelu untuk mengeluarkan suara. Pikirannya sangat kacau.

"Terima kasih Ji, qhjumma keluar dulu ya." Ujar Kyung Ran menepuk pundak Jiyong sambil tersenyum, senyum yang sangat mirip dengan Dara.

Jiyong beralih menatap Dara yang bergerak tidak nyaman dalam tidurnya. Jiyong berjalan mendekat dan duduk ditepi ranjang.

"Kau menyuruhku untuk tidak pergi? Tapi kenapa kau yang malah pergi? Kenapa jadi seperti ini Dara?
Kenapa begitu sulit untuk kita bersama?"

Perlahan tangan Jiyong bergerak untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajah gadis itu.

"Aku senang, kau juga mencintaiku Dara." Bisik Jiyong sambil mengelus pipi Dara lembut.

"Maaf, jika selama ini aku selalu menyusahkanmu, menyakitimu dan membuatmu marah. Semua itu kulakukan hanya untuk menarik perhatianmu padaku. Aku suka melihat wajah kesalmu, semua yang ada pada dirimu aku menyukainya Dara. Saranghae."
Ucap Jiyong lalu ia mengecup dahi Dara sekilas lalu beranjak pergi keluar dari dalam kamar itu.

Malam ini Jiyong memutuskan untuk tidur dirumah orang tuanya, ia sudah tidak punya tenaga untuk balik ke penthouse miliknya, yang jaraknya lumayan jauh dari rumah orang tuanya.

Setelah berada didalam kamarnya, ia langsung menghempaskan tubuhnya diatas sofa.
Ia berbaring terlentang,  menaruh tangan diatas kepalanya lalu menatap langit-langit kamarnya.

"Apa ini keputusan yang terbaik? Mungkin dengan cara Dara pergi, ia bisa hidup bahagia. Tapi bagaimana dengan cinta ini? Apa kami harus saling mengabaikan dan menyakiti? Dara....." Lirihnya.

Jiyong menghela nafasnya lelah hingga ia memejamkan mata dan tertidur.

***

Jiyong mengerjapkan matanya begitu sinar matahari mengganggu tidurnya. Dengan kesal ia berbalik dan...

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now