Chapter 34

429 40 14
                                    

***

Jet pribadi ~

Perlahan semua kancing baju Dara mulai terlepas, dengan sigap Jiyong melepas baju gadis itu dan melemparkannya kesembarang arah tanpa melepaskan mulutnya yang bekerja dileher Dara.

Dara semakin gelisah, tubuhnya memanas. Jiyong semakin buas memcium, menghisap leher jenjangnya,  dan perlahan-lahan ciumannya semakin turun kebawah hingga ke dada Dara, tak henti-hentinya pria itu menciptakan banyak hasil karya ditubuh gadis itu.

Tangan Jiyong mulai bergerak mengelus punggung mulus Dara, ia mulai menarik tali bra gadis itu hingga terlepas.
Jiyong tersenyum dan kembali menautkan bibirnya pada bibir Dara, bibir itu sudah seperti makanan favoritnya, ia tidak akan pernah bosan untuk mencium, melumat dan mengulum itu setiap saat.

Dara mencengkram sprei dengan kuat saat merasakan Jiyong mulai mencium belahan dadanya.
Hingga kemudian ia merasakan tangan Jiyong mengelus perut ratanya dengan lembut lalu semakin naik dan sekarang  menangkup payudaranya dari balik bra-nya yang belum terlepas.
Dara langsung memejamkan matanya rapat-rapat melawan semua ketakutannya.
Dan saat Jiyong memijat payudaranya dengan gerakan lembut,  tubuh Dara langsung menegang.
Ia meremas punggung Jiyong dengan kuat dengan mata yang masih terpejam.

"Aahhhhh..." Dara mulai mendesah saat Jiyong mulai memijat payudaranya.

"Kau suka?" Bisik Jiyong.

Pertanyaan itu membuat Dara membuka matanya, ia menatap bola mata Jiyong dengan tatapan sayu bahkan untuk bicara pun ia tak mampu. Ia memeluk tubuh pria itu semakin erat, ia benar-benar tidak tahan akan semua sentuhan Jiyong ditubuhnya.
Dara merasa dirinya tengah melayang ditengah khayalan liarnya dan tak henti-hentinya ia mendesah saat Jiyong dengan beraninya menjilat belahan kedua payudaranya membuat tubuhnya semakin bergairah ingin disentuh lebih dan lebih dari sekedar menjilat dan mencium saja yang bahkan saat ini Jiyong tidak kunjung juga melepaskan bra yang masih menutup kedua payudara Dara.

Cup

Jiyong mengecup bibir Dara singkat, membuat gadis itu membuka mata, lalu menatap Jiyong dengan nafas yang terengah-engah.

Jiyong tersenyum.
"I love you." Bisiknya mengecup dahi Dara lama.

Lalu Jiyong merebahkan dirinya disamping Dara, lalu memeluk gadis itu sembari memejamkan matanya.

Dara mengernyit bingung.

"K..kau sudah selesai?" Ujar Dara terbata-bata.

"Hmm... Memangnya kau ingin aku melakukan apa? Memperkosamu?"

Dara terdiam.

"Kenapa kau tidak melakukannya?"

"Karena kau special baby." Ujar Jiyong dengan suara seraknya masih dalam keadaan terpejam.

"Aku tidak mau merenggut keperawananmu sebelum kita menikah. Aku maunya nanti, saat malam pertama dan malam bahagia untuk kita. Anggap saja itu sebagai hadiah untukku karena aku sudah berhasil menahan nafsuku selama bersamamu." Ujar Jiyong mengelus punggung Dara.

Dara tertegun, ia tidak menyangka jika Jiyong akan berkata seperti itu. Ia pikir Jiyong akan melakukannya dengan senang hati.
Tapi dugaannya salah.
Matanya mulai berkaca-kaca, ia langsung memeluk Jiyong dengan erat membuat pria itu membuka matanya menatap Dara.

"Heii kenapa kau malah menangis?"  Tanya Jiyong merengkuh wajah gadis itu.

"Kenapa kau tidak melakukannya padahal kau sangat menginginkannya?"

Jiyong tersenyum.
"Aku tidak mau merusakmu Dara, aku mencintaimu jadi aku harus menjagamu. Menjaga kehormatanmu sampai waktunya tiba, waktu dimana aku boleh melakukannya."

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now