Chapter 6

524 51 4
                                    

***

KWON CORP, GANGNAM-SOUTH KOREA

Tok Tok Tok

Dara mengetuk pintu yang ada dihadapannya, yang tidak lain adalah ruangan bosnya, Jiyong.

"Masuk." Seru seseorang dari dalam sana.
Setelah mendengar perintah masuk, Dara langsung membuka pintu, ia melihat wajah serius Jiyong tengah fokus pada dokumen yang ada diatas mejanya.

"Maaf Tuan, anda memanggil saya?"

"Ya. Duduklah."

Dara pun menurut dan langsung menarik kursi dan mendudukinya.

"Ada keperluan apa Tuan?"

"Bagaimana keadaan Chaerin tadi malam?"

Dara tersentak, ia pikir bos nya ini memanggilnya untuk membahas masalah pekerjaan pekerjaan, ternyata tidak.

"Menyedihkan." Jawab Dara datar.

Jiyong hanya diam dan menggangguk anggukkan kepalanya.

"Sudah berapa lama kalian berteman?"

"Sejak kecil, tepatnya di sekolah dasar. Kenapa Tuan menanyakan itu?"

"Memangnya tidak boleh?" Tanya Jiyong balik yang membuat Dara kesal.

"Maaf sebelumnya Tuan, bukannya saya ikut campur dalam urusan pribadi anda tapi...," Ujar Dara gugup karena Jiyong tiba-tiba saja menekuk lengannya didagu dan memperhatikan Dara lekat.

"Chaerin adalah sahabat saya sejak kecil dan saya juga sudah mengganggap dia sebagai saudara perempuan saya dan saya sangat menyayanginya. Melihat Tuan memukulnya seperti kemarin tentu saja membuat hati saya sakit dan terluka. Saya mohon pada Tuan untuk tidak memperlakukan Chaerin dengan kasar." Ucap Dara memberanikan diri.

"Lalu kau berharap aku harus memperlakukannya seperti apa?" Jawab Jiyong santai dan masih memperhatikan Dara.

Dara mengernyit bingung.

"Kesabaranku sudah cukup, mungkin kau sendiri juga akan melakukan hal yang sama jika pasangan yang kau cintai berkhianat denganmu." Ucap Jiyong menghela nafasnya.

Dara terdiam. Dara memakluminya, Jiyong memang benar, ia sendiri pun mungkin tidak akan memaafkan jika ia melihat pasangannya berkhianat apalagi sampai tidur dengan orang lain.

"Sudah! Berhenti membahas masalah Chaerin. Bagaimana dengan jawabanmu? Ini sudah hari ke tiga. Kau harus memutuskan sekarang."

Seketika Dara gugup mengetahui apa yang Jiyong maksud.

"Tuaan.."

"Apa? Kau mau bilang apa ? Kau mau menolaknya lagi?" Jiyong memajukan wajahnya mendekati Dara.

"Tidak, bukan seperti itu, maksud saya..," Dara memundurkan kepalanya.

"Lalu? Cepat katakan, keputusan sekarang ada ditanganmu. Jika kau setuju, sekarang juga aku akan menandatangani bahwa aku setuju bekerja sama dengan perusahaan appamu dan ia tidak jadi bangkrut. Jika kau tetap menolak, sayang sekali aku tidak akan membantunya dan kau juga harus segera pergi dari sini. Maksudku kau dipecat." Ujar Jiyong dengan senyum miring dibibirnya.

"APA? Yaaa! Anda kejam sekali!"

"Kejam? Aku tidak menindasmu, kenapa kau bilang aku kejam? Aku hanya memberimu pilihan, dan kau hanya perlu menjawab ya atau tidak. Itu saja. Gampang kan?"

Dara terdiam, ingin rasanya ia membunuh pria yang ada didepannya ini sekarang. Namun jika pria ini meninggal bagaimana dengan perusahaan ayahnya? Hanya dia satu satunya harapan agar ayahnya tidak jadi bangkrut.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now