Chapter 37

445 50 5
                                    

***

Jiyong menggeram kesal, rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat.

"Dara, kau duduk dengan aku saja ya. Daripada kau terus dimesumin sama Jiyong. Ayoo." Ajak Teddy.

"Tidak! Aku tidak mengizinkan!!" Tegas Jiyong memegang pergelangan tangan Dara.

"Kau belum jadi suaminya, jadi izinmu tidak berlaku sekarang. Ayo Dara."

Dara berdiri saat Teddy menariknya dengan kuat hingga genggaman Jiyong terlepas.
Dara melirik Jiyong, pria itu mengeraskan rahangnya pertanda ia sudah sangat marah.

"Oppa, aku tidak mau ada keributan. Biarkan saja aku duduk dekat Jiyong."

"Sssttt, diam saja disini. Jangan duduk dengannya, dari tadi aku sudah muak melihatnya yang menyentuhmu seenaknya tanpa mengenal tempat." Ujar Teddy membuat Dara terdiam dan tidak bisa membantah lagi.

Dara melihat Jiyong berdiri dengan tangan yang terkepal lalu berlalu entah kemana.
Pasti pria itu sangat marah sekarang.
Tiba-tiba Dara terperanjat saat Teddy mengelus tangannya.

"Tenanglah Dara, jangan terlalu dipikirkan. Jiyong memang seperti itu, mudah marah tapi ujung-ujungnya dia akan kembali seperti semula kepadamu. Percaya padaku, dia tidak akan tahan marah pada orang yang dia sayangi."
Dara tersenyum mendengar ucapan Teddy lalu ia pun mengangguk.

"Aku hanya khawatir kalau dia melakukan hal yang tidak-tidak oppa. Tapi aku selalu bertanya-tanya, kenapa Jiyong terlihat berbeda memperlakukanmu dibanding kan mereka berdua? Bukankah kalian semuanya bersaudara?" Tanya Dara menunjuk kearah Sonhoo dan Seunghyun.

"Mungkin Jiyong belum memaafkanku karena tidur dengan Chaerin atau dia takut kalau aku akan merebutmu darinya?" Ujar Teddy terkekeh.

"Dia memang sudah gila, aku yakin kau tidak akan melakukan itu kan oppa?"

"Tentu saja aku akan melakukannya." Jawab Teddy membuat Dara membola.

"Apa maksudmu?"

"Tentu saja aku akan merebutmu darinya jika dia menyakitimu." Ujar Teddy menatap Dara lekat.

Dara menganga.

"Hahaha hei santai saja Dara, aku hanya bercanda kok, kau terlalu serius menanggapi semua perkataanku. Mana mungkin aku melakukan itu, aku bukan pria gila yang akan merusak kebahagiaan adik sepupuku sendiri. Kesalahan itu cukup sekali saja aku lakukan bersama Chaerin, padahal waktu itu aku tidak tahu sama sekali, kalau mereka berpacaran."

Dara terdiam.

"Kau mengantuk?" Tanya Teddy mengalihkan topik pembicaraan.

Dara menggeleng.
"Kalau pun aku mengantuk, aku tidak akan tertidur disini oppa, aku takut membuat Jiyong semakin marah."

"Biarkan saja dia marah-marah padaku, yang penting jangan padamu." Ujar Teddy.

"Iya, iya.."Jawab Dara singkat.

"Oh iya oppa, bagaimana kabar Chaerin?"

"Aku tidak tahu dia ada dimana Dara."

"Apa???"

"Aku sudah lelah mencarinya kemana-mana, aku tidak bisa melacak keberadaannya,  dia menghilang seperti ditelan bumi. Pihak agensi tempat ia menjadi trainne pun tidak tahu dia ada dimana. Padahal waktu itu sepulang dari acara pertunangan kalian, aku bersamanya di apartement." Ucap Teddy menyandarkan kepalanya.

"Apa dia mungkin kembali ke L.A oppa?"

"Aku juga berfikir seperti itu, mungkin dia kembali kerumah orang tuanya. Tapi kau tenang saja, aku sudah menyuruh anak buahku untuk mencarinya kesana."

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now