Chapter 23

471 49 1
                                    


***

DOLCE VITA PENSION, POCHEON GYEONGGI-SOUTH KOREA

Drrrtt drrttt

Dara yang baru saja memasuki kamarnya, mendengar suara ponselnya berbunyi. Gadis itu segera meraih ponsel dari dalam tasnya.

"Eomma Gi Ran?" Ujarnya mengernyit.

"Kenapa eomma Gi Ran menelpon? Aku kan sudah dirumah?"

Dara langsung menerima panggilan itu.

"Yeoboseyo eomma?"

"Dara kau dimana nak?" Sergah Gi Ran saat mendengar suara Dara.

Dara langsung panik begitu mendengar suara tangisan Gi Ran.

"Aku di kamar eomma, ada apa eomma? Kenapa eomma menangis?"

"Kerumah sakit sekarang Dara. Jiyong..Jiyong.."

Perasaan Dara langsung tidak enak mendengar kata rumah sakit dan nama Jiyong.

"Ji.. Jiyong kenapa eomma?" Tanya Dara terdengar sangat panik.

Ia berjalan cepat keluar dari dalam kamar. Namun seketika langkah kakinya terhenti saat mendengar ucapan Gi Ran selanjutnya.

"Jiyong kecelakaan."

Deg.

***

ASAN MEDICAL CENTER, SEOUL


Sesampai dirumah sakit Dara hanya bisa menguatkan dirinya agar tidak menangis bagaimanapun caranya. Ia segera keluar dari dalam mobil dan berlari kencang tanpa memperdulikan tatapan semua orang yang mengarah kepadanya.

Dara menghela nafas saat berada tepat didepan ruang rawat Jiyong.
Perlahan ia membuka pintu yang dihadapannya lalu segera masuk dan disambut oleh tatapan mata ayah dan ibunya serta ayah dan ibu Jiyong. Ia melirik Jiyong yang berbaring diatas ranjang rumah sakit dalam keadaan terpejam dan kepala yang diperban. Tubuh Dara langsung lemas.

"Aku tidak boleh menangis,
Tidak boleh, apapun yang terjadi."

"Dara.." Panggil Gi Ran lalu Dara mengalihkan tatapannya dari Jiyong kearah Gi Ran.

Wanita paruh baya itu beranjak dan memeluk Dara dengan erat.
Gi Ran menangis membuat hati Dara sakit seakan ditusuk-tusuk.

"Kenapa semua orang terlihat begitu sedih. Apa terjadi sesuatu pada Jiyong?'

"Jiyong belum sadar dari tadi Dara, eomma takut sekali..." Lirih Gi Ran.

Dara melihat tubuh Jiyong yang berbaring, ingatannya kembali dengan tatapan mata Jiyong yang selalu menatapnya tajam sekarang terpejam. Mulutnya yang sering berbicara ketus, kasar serta mengeluarkan kata-kata vulgar padanya sekarang terkatup rapat. Membuat Dara semakin sedih melihatnya.

"Eomma aku yakin, Jiyong pasti kuat, kita berdoa supaya dia segera sadar, ne. Eomma tenang ya." Ujar Dara mengelus punggung calon ibu mertuanya itu dengan lembut.

Lalu Dara melepaskan pelukannya dengan Gi Ran.
"Aku lihat Jiyong dulu ya eomma." Ujar Dara dan Gi Ran mengangguk.

"Jiyong.." Lirih Dara didalam hati, air mata yang sejak tadi ia tahan kini menetes sempurna dipipinya.

"Dara, Yeobo, sebaiknya kalian pulang saja dengan In Suk dan Kyung Ran. Biar aku saja disini yang menjaga Jiyong." Ujar Young Hwan membuat Dara menoleh dan menghapus air matanya cepat.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now