Chapter 16 (Warning 21+)

1K 49 7
                                    

Hallo selamat sore.
Jangan lupa vote & komennya ya.
Happy reading!
😘

DOLCE VITA PENSION, POCHEON GYEONGGI-SOUTH KOREA

***

Jiyong mengeratkan pelukannya diperut Dara, lalu membenamkan kepalanya tepat dileher jenjang gadis itu, Jiyong mengendus endus leher itu lalu ia mengusap usap wajahnya disana, terkadang ia mengecup sesekali leher putih mulus itu.

Jiyong mengepalkan tangannya kuat saat nafsunya untuk menerkam Dara sudah sangat menggebu gebu. Walaupun sekarang ia sedang mabuk, ia masih ingat kalau Dara saat ini sedang sakit. Jika tidak, mungkin sekarang juga ia akan menerkam Dara habis habisan karena miliknya sedari tadi sudah menegang dan meronta ronta ingin segera dilepaskan.
Jiyong kembali mendekatkan bibirnya ke leher Dara, ia mengecup, menyesap dan menggigitnya pelan hingga terpampang jelas guratan merah hasil karyanya disana. Jiyong menyeringai senang karena membuat tanda kepemilikannya dengan jelas dileher gadis itu, apalagi gadis itu masih tetap terlelap seperti terasa tidak ada yang mengusik tidurnya, Jiyong semakin senang melanjutkan aksinya.

"Sepertinya melakukan lebih dari ini juga Dara tidak akan bangun."

Jiyong menyeringai bahagia.

***

"Aku berangkat." Ucap Jiyong dengan tampang dinginnya.

Dara mendongak menatap pria yang berdiri disebelahnya itu, tanpa meliriknya sedikitpun.

Hari ini Dara memutuskan untuk tidak bekerja, karena pergelangan kakinya masih sakit.

"Jiyong." Panggil Gi Ran membuat langkah kaki pria itu terhenti dan segera berbalik kearah sumber suara tersebut.

"Ne eomma?" Jawabnya lembut.

"Apa kau tidak sarapan?"

"Tidak, aku tidak lapar." Jawabnya datar.

"Tunggu dulu, duduk disini sebentar. Ada yang ingin eomma bicarakan padamu."

Jiyong menurut lalu ia kembali melangkahkan kaki dan duduk tepat disamping Dara.

"Cepat pulang ya, sebenarnya eomma khawatir jika meninggalkan Dara sendirian."

"Memangnya kalian mau kemana?" Tanya Jiyong mengernyit.

"Appa, eomma berserta appa dan eomma Dara, siang ini kami akan ke Jeju. Melihat lokasi yang cocok untuk resepsi pernikahan kalian, kau setuju kan jika dilaksanakan disana?" Ucap Gi Ran membuat Dara menatap ibu dan anak itu bingung.

"Baiklah. Terserah eomma saja." Ucapnya dingin.

"Kau sendiri bagaimana sayang? Kau setuju kan?" Tanya Gi Ran pada Dara.

Dara mengangguk pelan.

"Hm baiklah. Aku sangat senang kalau kalian sudah setuju. Jika pekerjaanmu sudah selesai kau langsung pulang ya Ji. Temani Dara." Ucap ayah Jiyong pada putranya itu.

"Ne. Aku permisi." Pamit Jiyong berlalu.

Dara hanya terdiam dan menatap punggung Jiyong yang semakin lama menghilang dari pandangannya.

"Kenapa pria itu? Apa dia masih marah karena kejadian semalam?"

"Dara."

"Ne eomma." Ucap Dara terperanjat dari lamunannya.

"Kau tidak apa apa kan kalau kami tinggal?"

"Ah tidak apa apa eomma, aku baik baik saja. Kalian segera pulang kan setelah meninjau lokasinya?"

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now