Chapter 2

650 60 4
                                    

***

APARTEMEN CHAERIN, GANGNAM-SOUTH KOREA

Dara menekan bell apartement Chaerin berulang kali, namun gadis itu tak kunjung membuka pintunya membuat Dara semakin khawatir jika sesuatu terjadi pada Chaerin.

Dara merogoh tasnya dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Chaerin.

"Chae.." Ujar Dara sedikit berteriak setelah panggilannya terhubung.

"Yeoboseyo? Siapa ini?" Sahut Chaerin dari seberang sana.

Mendengar suara serak Chaerin yang menjawab telponnya membuat Dara menghela nafas.

"Ini aku. Dara. Apa kau sudah tidur Chae? Sudah 15 menit lamanya aku menekan bell apartementmu. Apa kau tidak dengar sama sekali?"

"Apa? Benarkah? Tunggu sebentar Dara. Aku datang."

Sangking lamanya Chaerin membuka pintu, Dara jadi teringat akan semua kejadian dirumahnya beberapa waktu lalu.
Setelah Jiyong pergi, tidak berlangsung lama Dara juga ikut pergi dengan alasan kembali ke apartementnya karena besok ia harus bekerja.

Ceklekkk

Pintu dihadapan Dara terbuka memperlihatkan gadis dengan tampang kusut dan rambut yang acak-acakan.
Tanpa bertanya Dara langsung masuk kedalam apartement Chaerin dan merebahkan dirinya disofa karena saat ini hati dan perasaannya juga sedang kacau.

"Kau kenapa?" Tanya Chaerin memandang Dara bingung.

"Kenapa memangnya? Kau yang kenapa?" Tanya Dara balik.

"Aku yang kacau kenapa wajahmu yang kusut?" Tanya Chaerin memperhatikan ada yang tidak beres pada Dara.

Dara menghela nafasnya dan menatap Chaerin lama sebelum ia membuka mulutnya kembali.
"Kenapa matamu sembab? Kau menangis?"

Chaerin menggangguk.

"Apa sebenarnya yang terjadi?" Tanya Dara dengan ekspresi yang sangat biasa diwajahnya.

"Aku bertengkar hebat dengan Jiyong."

"Kenapa kalian selalu bertengkar?"

"Aku memintanya datang kesini malam ini, tapi ia menolaknya. Katanya ada ada urusan bisnis, dia selalu saja mementingkan bisnis daripada aku. Dia sedikit berubah Dara." Ucap Chaerin dengan suara parau, gadis itu menangis.

Jantung Dara berdetak, ia merasakan sedikit sakit diulu hatinya melihat Chaerin menangis didepannya.
Dara merasa sangat bersalah pada Chaerin. Tapi apa dayanya, ia juga tak sanggup jujur pada Chaerin bahwa Jiyong tadi ada dirumahnya dan akan dijodohkan dengannya.
Jika Chaerin tahu, tentu Chaerin akan hancur, ia tidak bisa membayangkan jika Dara bisa sekejam ini pada Chaerin.
Walaupun dijodohkan ia merasa ia menjadi orang ketiga diantara hubungan sahabatnya ini.

"Yahh mungkin dia memang sedikit sibuk dengan pekerjaannya Chae, kau maklumi saja." Ucap Dara datar.

"Kau yakin dia sesibuk itu? Apa dia telah memiliki wanita lain?" Tanya Chaerin memandang Dara.

"Apa maksudmu? Tidak mungkin." Ucap Dara gugup.

"Apa Jiyong sedang mendekati wanita lain dikantor Dara? Apa kau melihat ada gelagat aneh Jiyong selama dikantor?" Chaerin bertanya antusias membuat Dara semakin tertekan.

"Ya ampun Chae. Apa yang kau fikirkan? Dia tidak pernah membawa wanita ataupun bersama wanita lain selama dikantor. Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu? Kau harusnya percaya padanya." Tutur Dara mencoba bersikap untuk tenang.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang