Chapter 31

431 42 24
                                    

***

MANILA, PHILIPPINES

"Ahjumma.. Dara kemana? Dia tidak ada dikamarnya?" Tanya Jiyong panik pada ibu Dara yang sedang duduk ditaman belakang dan menikmati secangkir kopi yang ada ditangannya.

Kyung Ran tersenyum.
"Jangan panik begitu Ji, Dara pergi ke toko buku sebentar."

"Toko buku mana ahjumma?"

"Dekat kok dari sini, sebentar lagi juga dia pulang kok. Tunggu aja disini."
Jiyong mengerang mendengar itu.

"Kau mau kopi? Biar ahjumma buatkan."

Jiyong menggeleng.
"Nggg...tidak usah ahjumma, aku mau pergi menyusul Dara."
Ucap Jiyong dan pergi berlalu.

Ia tidak bisa menunggu. Dara masih sangat marah padanya.

***

NATIONAL BOOK STORE, MANILA

Jiyong sudah sampai di toko buku yang luasnya sungguh diluar dugaannya. Ia terus menyelusuri toko buku itu sambil melirik sana-sini, mencari dimana gadis itu berada. Berkali-kali Jiyong mencoba menghubungi Dara namun gadis itu tak kunjung menerima panggilannya.

"Sial! Dimana kau Dara? Bagaimana caranya aku bisa menemukanmu dalam gedung seluas ini."

Jiyong berkali-kali mengumpat saat mengelilingi gedung itu dan langkah kakinya terhenti kala melihat dari ekor matanya wajah yang begitu familiar.
Ia kembali mundur dan Jiyong langsung tersenyum saat melihat sosok Dara yang sedang memilih buku.

Merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya, Dara langsung menoleh, matanya terbuka lebar saat melihat Jiyong sudah berdiri didekatnya. Pria itu tersenyum, Dara mendengus dan segera mengalihkan tatapannya. Debaran jantungnya mulai tidak stabil.
Ia berusaha untuk tidak peduli dengan keberadaan Jiyong, ia sengaja membaca sinopsis buku yang sedang dipegangnya.

"Mau apa kau kemari?" Tanya Dara menatap Jiyong sekilas.

Pria itu hanya diam sembari mengambil salah satu buku dan menyodorkannya pada Dara.

"Ini bagus." Ujar Jiyong,  Dara menatapnya namun gadis itu masih enggan untuk mengambilnya.

Namun Dara kaget saat merasakan tangannya digenggam Jiyong lalu novel itu mendarat ditelapak tangannya. Dan kini mereka berdiri saling berhadapan dan saling menatap satu sama lain.

"Aku akan membelikannya untukmu." Ujar Jiyong.

"Aku sudah punya, jadi tidak perlu membelikannya untukku." Ujar Dara menyerahkan novel itu kembali pada Jiyong dan pergi berlalu.

Namun dengan gerakan cepat Jiyong langsung meraih tangan Dara membuat gadis itu berbalik dan menatapnya.

"Sebenarnya bagaimana perasaanmu padaku Dara? Kenapa kau terus menghindar seperti ini?"

Gadis berbola mata hazel itu menghela nafas.
"Aku tidak tahu ini perasaan apa... Antara cinta atau sekedar rasa suka."

Jiyong terdiam.
Perlahan Dara melepaskan tangannya dari genggaman pria itu.

"Kau tidak ingin mencari tahu apa arti dari perasaanmu?"

Pertanyaan itu membuat Dara mendongak menatap Jiyong lekat.

"Aku mau.. Tapi aku takut."

Jiyong menghela nafasnya.

"Aku juga pernah takut sepertimu. Aku pernah takut jika apa yang aku rasakan padamu bukanlah cinta tapi hanya obsesiku semata yang menginginkan tubuhmu."

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang