Chapter 24

412 42 4
                                    

Happy reading & selamat malam minggu.

***

Saat ini Dara dan Jiyong sedang berada didalam mobil menuju butik milik ibu Jiyong untuk fitting baju pertunangan yang akan mereka kenakan besok.

Kenapa bertunangan?

Sebenarnya besok adalah hari pernikahan mereka, namun dikarenakan keadaan Jiyong belum membaik, keluarganya memutuskan untuk mengundur hari pernikahan mereka hingga Jiyong sembuh total. Sebagai gantinya untuk tidak mengecewakan para tamu undangan yang sudah sempat disebar, Young Hwan menggantikannya menjadi hari pertunangan.

Seharusnya hari ini yang akan pergi kebutik hanya Dara saja dan ditemani oleh Sonhoo, karena Jiyong belum sepenuhnya pulih, tubuh pria itu masih lemas, wajahnya masih pucat namun pria itu tetap kekeuh ingin ikut dan kalian tahu alasannya apa?
Karena ia tidak mau ada pria lain yang melirik Dara, itu sangat berlebihan bukan?

Ting

Dara melirik ponselnya, ternyata sebuah pesan dari Teddy. Akhir-akhir ini Dara memang sengaja menghubungi Teddy untuk menanyakan keberadaan Chaerin.
Ia khawatir jika terjadi sesuatu pada Chaerin yang menghilang tanpa kabar beberapa minggu ini. Bagaimana pun Chaerin adalah salah satu sahabat terbaiknya, ia tetap menyayangi Chaerin hingga sekarang. Dan untungnya Teddy mau memberitahunya dengan suka rela karena ia juga cukup sering bertemu Chaerin.
Saat ini wanita itu sedang sibuk berlatih dan fokus sebelum waktunya debut menjadi seorang penyanyi nantinya.
Dan sebagai gantinya Dara harus mentraktir Teddy untuk dinner berdua tempo hari karena acara makan siang yang mereka rencanakan selalu saja batal. Namun bukannya dinner, Teddy malah mengajaknya ke club malam dan tak sengaja bertemu dengan Jiyong.

From Teddy :

Dara, Chaerin sedang sakit.
Dia tidak mau makan sejak kemarin, setelah tidak sengaja melihat undangan pertunanganmu dengan Jiyong dimejaku.
Aku sudah berusaha membujuknya tapi, ya begitulah.
Aku takut dia menyakiti dirinya sendiri.

Dara shock membaca pesan yang baru dikirim Teddy, ia ingin segera keapartemen Chaerin namun keadaannya tidak memungkinkan untuk kesana, apalagi saat ini ia sedang bersama Jiyong.
Pasti Jiyong tidak akan mengizinkannya untuk bertemu dengan Chaerin.

Dara menoleh menatap pria yang ada disampingnya itu, pria itu sejak tadi hanya diam saja menatap kearah jalanan.
Baru saja Dara ingin mengeluarkan suara, namun mobil terhenti, ia menatap kesekitarnya. Ternyata mereka sudah sampai dan Jiyong lebih dulu yang keluar, tanpa mengatakan apapun padanya.
Dara terdiam, ia bingung akan sikap Jiyong yang begitu cuek hari ini.

"Apa aku berbuat salah?"
Batin Dara.

"Silahkan Dara." Ujar Sonhoo membuat Dara tersadar lalu tersenyum.

"Terima kasih oppa." Ujarnya sembari keluar dari dalam mobil.

Dara menatap sebuah butik besar nan mewah serta elegan yang terlihat didepan matanya, apalagi melihat sederet gaun-gaun yang terpajang dan berjejer rapi begitu menawan sangat memikat hatinya.

Dara tersenyum pilu.

"Andai saja butik milik eomma masih ada."
Ujarnya didalam hati sembari menghela nafasnya.

"Ayo cepat, kau lambat sekali." Ujar Jiyong menatap Dara yang berjalan kearahnya.

Dara melirik Jiyong dengan kesal lalu ia memasuki butik terlebih dahulu membuat pria itu menghela nafas dan mengikuti langkah kaki Dara.

Sebenarnya Jiyong masih sangat kesal dengan Dara, bagaimana tidak, sejak tadi pagi gadis itu terus mengabaikannya dan hanya fokus pada ponselnya saja.
Dan ia semakin naik pitam ketika ia tahu Dara saling mengirim pesan dengan Teddy.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now