Chapter 11

494 58 4
                                    

DEMI KENYAMANAN KITA BERSAMA
Mohon untuk para readers, untuk meninggalkan jejak (votement) setelah membaca.
Dan jangan lupa follow akun saya karena sewaktu waktu mungkin beberapa chapt akan saya private.
Terima kasih.

Happy readings! 😘

***

Disepanjang perjalanan ke kantor, Dara hanya menunduk lesu. Bahkan Jiyong bolak balik meliriknya namun enggan mengeluarkan suara.

Dara memikirkan semua kejadian demi kejadian yang menimpanya, sejak kehadiran Jiyong dalam hidupnya, hari hari yang ia lewati jadi lebih banyak masalah.
Mulai dari perjodohan yang membuat ia marah pada keluarganya sendiri, kemudian masalah Chaerin, perusahaan ayahnya, dan yang terakhir tadi pagi, masalah pernikahannya dengan Jiyong.
Ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya dengan Jiyong nanti, sebelum menikah saja masalah sudah sebanyak ini. Apalagi nanti?

Setelah sampai dikantor, Dara langsung keluar dari dalam mobil Jiyong. Tanpa mengatakan apapun ia meninggalkan Jiyong sendirian, pria itu mengernyit menatapnya bingung.

"Apa dia menyesali keputusannya?"

***

KWON CORP, GANGNAM-SOUTH KOREA

Sesampai diruang kerjanya Dara menghempaskan tubuhnya di sofa, ia memicit pelipisnya pelan. Kepalanya sedikit pusing.
Dara menghela nafasnya lalu beranjak dari duduknya berjalan menuju pintu keluar.

"Dara."

Dara terkejut ketika mendengar suara cempreng seorang wanita berteriak memanggil namanya.
Ia menoleh.

"Bom."
Dialah perempuan yang memiliki suara cempreng itu, Bom adalah satu satunya teman terdekat Dara dikantor. Dara sering bercerita banyak dengan Bom, begitu juga Bom sering bertukar pikiran dengan Dara.

"Kenapa kau telat? Yaa ada apa dengan wajahmu?" Bom meneliti wajah Dara, tampaknya ada sesuatu yang tidak beres.

Dara menghela nafasnya, ia menatap Bom sendu, bahkan Bom saja bisa membaca wajahnya.

"Ada apa Dara? Coba cerita padaku. Aku tidak mau melihatmu stres gara gara memendam masalah mu sendiri." Ujar Bom membujuk Dara untuk cerita.

"Aku akan menikah Bom. " Ujar Dara lesu.

"Whattt? Dengan siapa? Bukannya kau tidak punya pacar?"

Dara menatap Bom kesal.

"Maaf, hehehe. Jangan menatapku seperti itu, kau bilang apa tadi? Kau mau menikah dengan siapa?"

Dara dan Bom terdiam begitu melihat siapa yang tengah berjalan kearah mereka. Jiyong dan asistennya Soonho sedang berjalan dan membicarakan sesuatu.

"Selamat pagi Ji, eh Sajangnim." Ujar Bom membungkuk hormat.

Sementara Dara hanya diam saja tanpa menatap Jiyong.

Jiyong tersenyum. "Pagi juga nuna." Ujarnya dan berlalu menuju keruangannya tanpa menghiraukan Dara.

"Sejak kapan dia memanggilmu nuna?"

"Kau lupa, pacarku Seunghyun itu, sepupunya Jiyong. Kau tau? Jiyong malah menyuruhku untuk memanggilnya dengan namanya saja. Tapi aku masih canggung, aku tidak mau yang lain curiga kalau aku memanggilnya dengan nama saja, jadi aku berfikir kalau dikantor aku akan tetap seperti biasa memanggilnya Sajangnim dan diluar kantor memanggilnya Jiyong." Ujar Bom tersenyum lebar.

"Hmm." Dara hanya bergumam.

"Ngomong-ngomong sewaktu pesta ulang tahun Seunghyun, kau tiba tiba menghilang. Kau pergi kemana? Kau juga tidak pamit. Jiyong juga menghilang. Kami mencari kalian kemana-mana tapi tidak ada, apa kalian pergi bersama?" Tanya Bom menatap Dara lekat.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now