Chapter 15

506 50 4
                                    

Selamat malam readersku sayang, yg belum tidur boleh singgah dulu dilapak aku, klik bintang lalu dibaca, dihayati dan jangan senyum senyum sendiri 😂
Lalu jangan lupa tinggalin komennya ya, itung itung buat nambah inspirasi.
Oke. Thankyou😘

DOLCE VITA PENSION, POCHEON GYEONGGI-SOUTH KOREA

***

Dara sungguh malu, ia benar-benar sangat malu sekarang. Malu karena harus digendong Jiyong menuju lantai bawah yang dimana semua orang tengah berkumpul menunggunya.

"Oh My God." Pekik Dara tertahan saat Jiyong mulai menuruni satu persatu anak tangga, ia melihat ada ibu dan ayahnya, ibu dan juga ayah Jiyong disana, beserta Teddy yang menatapnya dengan pandangan mata yang sulit diartikan.

Setelah tiba diruang keluarga, Jiyong mendudukkan tubuh Dara diatas sofa.
Wajah Dara langsung memerah karena Gi Ran menatapnya sambil tersenyum nakal.
Dara menggaruk tengkuknya, lalu menatap kearah lain. Tiba-tiba saja pandangan matanya bertubrukan dengan iris cokelat Teddy yang tengah memandanginya lekat membuat Dara mengernyit bingung.

"Ada apa dengan pria itu?"

Tiba tiba senyum terukir dibibir Teddy dan Dara refleks tersenyum membalasnya.
Bagaimana pun dia adalah sepupu Jiyong, keluarga eomma Gi Ran yang sudah Dara anggap seperti eommanya sendiri jadi tak ada salahnya jika Dara berbuat baik pada Teddy.
Dara baru menyadari jika pria itu memakai pakaian yang terlihat sangat santai dengan baju kaos hitam polos yang mencetak otot dadanya disertai jaket, ia terlihat tampan.

"Ekhemmm." Deheman keras terdengar dari arah sebelah sofa yang Dara duduki.
Dara mengalihkan tatapannya dari Teddy. Jiyong menatapnya tajam dan Dara tahu apa arti tatapan itu.

"Boleh aku melihat kakimu?" Dara tersentak saat melihat Teddy sudah berada dihadapannya sambil berjongkok.

Dara meneguk ludahnya kasar, diliriknya Jiyong sebentar, pria itu malah menatapnya datar.

"Maaf, tapi,.."

"Aku hanya ingin melihatnya, aku tidak akan membuatmu kesakitan,  aku janji." Ucap Teddy lalu menundukkan kepalanya ke arah kaki Dara. Teddy meraihnya perlahan lalu matanya membola saat melihat kaki Dara yang sudah membengkak. Dara merasa sangat malu melihat semua orang menatap kearahnya.

"Astaga Dara, kakimu sudah membengkak." Ucap Teddy mendongak menatap Dara.

"Iya Teddy kami memang mau membawa Dara kerumah sakit." Ujar Gi Ran pada ponakannya itu.

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo kita berangkat sekarang eomma." Ucap Teddy antusias.

Gi Ran dan Kyung Ran pun mengangguk serentak.

Dara menahan tangan Teddy. "Tidak usah kerumah sakit, aku tidak apa apa. Serius. Besok juga pasti sudah sembuh."
Ucap Dara pelan lalu ia melirik Jiyong yang menatapnya tajam.

"Dara please, jangan membantah kali ini. Ini akan semakin parah jika dibiarkan." Ucap Teddy lirih.

Kemudian tanpa menunggu Dara berbicara, Teddy langsung mengangkat tubuh Dara ala bridal style. Jiyong yang menyaksikan itu refleks mengepalkan kedua tangannya menatap Dara dan Teddy dengan pandangan mata seolah olah ingin membunuh.

"Yaaa, turunkan aku." Ucap Dara yang refleks mengalungkan tangannya dileher Teddy.

"Appa, eomma, aku harus pergi sekarang."
Mendengar suara tersebut Dara langsung beralih pada Jiyong.

"Mau kemana? Kau tidak ikut menemani Dara kerumah sakit?" Tanya Gi Ran memegang lengan Jiyong.

"Ada sesuatu yang harus kuurus. Aku permisi." Ucap Jiyong dengan tampang dinginnya dan berlalu begitu saja tanpa melirik Dara.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang