Chapter 28

354 44 1
                                    

***

Drrrttt Drrttt

Suara ponsel Jiyong kembali berdering membuat pikirannya tentang Dara terhenti. Ia melirik layar ponselnya dan tertera nama Sonhoo disana.
Jiyong menghela nafas lalu menggeser icon hijau untuk menjawab panggilan itu.

"Ada apa lagi hyung?" Tanyanya dengan malas.

"Dara... Jiiii, Dara sedang diclub."

Jiyong kembali menghela nafas.

"Lalu apa urusannya denganku? Aku sudah bukan tunangannya lagi. Lagi pula aku kan sudah bilang padamu jangan mengawasi Dara lagi kemana pun dia pergi. Kenapa kau tidak menurut?"

"Tapi keadaannya saat ini,.."

Jiyong kembali menghela nafas dengan panjang.

"Apa lagi? Dia mabuk? Kau mau aku datang kesana dan membawanya pulang begitu?" Ujar Jiyong kesal.

"Tapi Jii... Dia terlihat sangat kacau. Aku khawatir kala.....

Pupil mata Jiyong langsung terbuka lebar.

Tutt Tuttt Tutt

Jiyong langsung memutuskan panggilan itu secara sepihak tanpa menunggu Sonhoo menyelesaikan ucapannya.
Ia segera turun dari atas ranjang dan meraih kunci mobilnya lalu berjalan  cepat, keluar dari dalam penthouse nya.

CAKESHOP CLUB, ITAEWON-SOUTH KOREA

Tak butuh waktu lama, Jiyong sudah sampai berada didepan club malam yang sering ia kunjungi itu. Ia yakin bahwa Dara pasti ada disana. Dengan langkah kaki yang cepat ia segera masuk kedalam club dan mengedar pandangannya mencari dimana keberadaan Dara lalu pandangannya teralih pada Sonhoo yang berjalan mendekatinya.

"Dimana Dara?" Tanyanya gusar pada Sonhoo.

Sonhoo menunjuk dengan kepalanya kearah belakang, dan Jiyong menganga melihat betapa kacaunya gadis itu.

"Jiyong.. Kau milikku, kau hanya milikku calon suamiku hahaha." Ujar Dara sambil tertawa seperti orang gila dengan wajah yang sudah memerah karena terlalu banyak minum.

"Jiyong...Kenapa kau pergi? Hei aku disini.." Ujar gadis itu lagi memanggil pria lain dengan nama Jiyong.

Jiyong menghela nafas saat melihat Dara sudah seperti orang gila.

"Dara ayo kita pulang." Ujar Jiyong melirik Bom yang berusaha memapah gadis itu untuk pulang namun terlihat Dara begitu berat dan tidak mau beranjak dari tempatnya.

Jiyong langsung mendekat, ia benar benar tidak tega melihat Dara seperti itu untuk pertama kalinya, dan ini semua karenanya, karena perbuatannya.

"Nuna kenapa kalian bisa ada disini?" Tanya Jiyong melirik Bom kesal.

Belum sempat Bom menjawab, Dara langsung merancau.

"Bommie ah aku sangat berterima kasih kepadamu, karena dirimu aku bisa sebahagia ini sekarang." Teriak Dara. Lagi lagi Jiyong mendesah kesal dan beralih menatap kearah lain.

"Jiyong..." Panggil Bom membuat pria itu menoleh kearahnya.

"Aku izin pamit ya, maaf kalau aku sudah merepotkanmu. Aku titip Dara. Sekali lagi maaf Jiyong." Ucap gadis itu membungkukkan badannya beberapa kali pada Jiyong, lalu berlalu meninggalkan Dara dan Jiyong disana.

"Bommie ah, kau mau kemana? Kalau kau bertemu dengan Jiyong, suruh dia kesini ya." Pekik Dara sambil tertawa membuat Jiyong mendesah lelah dan menatap Dara sangat kesal.

Jiyong menghampiri Dara dan duduk disebelahnya.
"Kenapa dia harus menyuruh Jiyong kesini?" Ujar Jiyong menatap Dara yang bersandar dan sudah terpejam di sofa. Gadis itu masih memakai pakaian kantornya.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang