Chapter 27

375 51 11
                                    

***
DOLCE VITA PENSION, POCHEON GYEONGGI-SOUTH KOREA

Dara membaringkan tubuhnya diatas ranjang, semua perkataan Sonhoo terngiang-ngiang didalam kepalanya. Ia menghela nafasnya lelah.

"Apa benar Chaerin sengaja melakukan itu? Jadi maksud Sonhoo oppa aku salah paham, begitu?
Tapi aku melihat sangat jelas bahwa mereka berciuman.
Tapi jika perkataan Sonhoo oppa semuanya benar, otomatis aku sudah melakukan kesalahan besar. Jiyong pasti sangat kecewa dengan sikapku. Aku juga kenapa bisa terlalu cepat mengambil keputusan untuk membatalkan pertunangan ini, seharusnya aku tidak semarah itu.
Apa aku sudah mulai mencintai Jiyong?
Astaga, apa yang sudah aku lakukan ini? Aku sudah persis seperti gadis yang sedang cemburu dengan kekasihnya,  aku memang berlebihan."

Tapi entah mengapa hati Dara terasa sangat sakit saat melihat Jiyong menyentuh wanita lain. Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya, bahkan ia dulu sangat sering memergoki Jiyong bercumbu dengan Chaerin, ia merasa biasa saja. Tapi sekarang? Kenapa semuanya berbeda?

Dara memijit pelipisnya pelan.

"Ini sudah diluar kebiasaanku, rasanya sungguh tak masuk akal.
Sepertinya aku sudah gila, bagaimana bisa aku bersikap seperti ini?"

Dara memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya, hingga beberapa menit kemudian perlahan ia membuka matanya kembali.

"Apa aku sudah mencintai Jiyong?"
Ia bermonolog sendiri dan meraba dadanya tepat dijantungnya yang sedang berdetak.

Deg
Deg
Deg

Jantung Dara semakin berdetak kencang saat menyebutkan nama pria itu didalam hatinya.

"Sepertinya memang iya. Aku sudah jatuh cinta kepadanya."
Dara meremas dadanya sendiri.
Ia tidak menyangka bisa mencintai pria seperti Jiyong, namun hatinya tidak bisa berbohong. Jantungnya selalu berdegup kencang saat didekat pria itu, ia merasa cemburu jika pria itu dekat-dekat dengan wanita lain.

"Apa cinta memang seperti ini? Datang tanpa aku sadari, bahkan tidak peduli dengan siapa."

Ia menghela nafasnya lalu matanya fokus menatap langit-langit kamarnya, semua kenangan bersama Jiyong berputar kembali diingatannya. Ketika pria itu menolongnya dari pemerkosaan, ketika pria itu memeluknya dipantai, ketika pria itu menyatakan perasaannya didalam mobil, dengan spontan dan tidak ada romantisnya sama sekali.
Segala perhatiannya, semua yang dilakukan Jiyong padanya tergambar jelas diingatannya.

Dara beranjak duduk dan menyandarkan tubuhnya di dashboard ranjang, ia menundukkan kepalanya karena saat ini hatinya seakan diserang rasa sakit dan rasa penyesalan yang begitu kuat.
Dara menyesal mengambil keputusan tanpa berfikir terlebih dahulu.
Ia semakin merasa sakit ketika mengingat keadaan Jiyong yang sangat menyedihkan karena dirinya yang keras kepala, yang tidak memberikan waktu untuk Jiyong menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Dara mendongakkan kepalanya, air matanya jatuh meluruh, ia tidak bisa menahannya lagi.
Ini sangat sakit, sangat sakit mengingat ia selalu mengabaikan Jiyong sementara pria itu selalu berusaha mendekatinya.
Begitu mengingat wajah Jiyong, air matanya semakin mengalir deras.

'Bagaimana jika Jiyong kecewa dengannya?
Bagaimana jika Jiyong menyerah?
Bagaimana jika Jiyong tidak akan berjuang untuk mempertahankan pertunangan itu kembali?
Bagaimana dengan dirinya?"

Semua ketakutan ketakutan itu membuat Dara tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ia mulai menangis menumpahkan segalanya.

***

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Where stories live. Discover now