bag 45.

7.4K 663 9
                                    


○○○○○○

"Kita sudah memiliki koneksi yang bagus di perusahaan itu selama bertahun-tahun!" Yibo menatap seorang pria yang baru saja bicara itu dengan darat.

"Apa anda tidak mengerti dengan data yang baru saja anda lihat!" Yibo bersama Xue Yang mendatangi perusahaan Jin, di mana perusahaan itu bekerja sama senggang perusahaan Wen beberapa dekade ini.

"Jadi, kalian berkata bahwa perusahaan Wen telah menipu perusahaaan Jin kami?"

"Anda sudah melihatnya sendiri, ini masih belum terlambat, sesuai kontrak yang anda tanda tangani bersama perusahaan Wen, anda bisa membatalkan kerja sama itu!" Xue Yang menjelaskan.

"Apa kalian pikir, kerja sama itu hanya bernilai satu juta dolar! Kerja sama ini, bernilai.miliaran dolar! Apa anda tau!"

"Kami tau, tapi itu lebih membahayakan bagi perusahaan anda, jika kerja sama itu gagal dan tidak berhasil, bukankah perusahaan anda akan gulung tikar?" Ayah dari Jin ZiXuan atau bisa di sebuah mertua dari Xiao WenXi itu terdiam, tampak berpikir. Benar apa yang di katakan Wang Yibo dan Xue Yang, dia akan rugi besar jika saja kerja sama itu gagal!

"Baiklah, apa ada cara agar melawan keluarga merek? Keluarga Wen adalah keluarga yang berbahaya!"

"Memang, dengan bukti-bukti yang ada saat ini, keluarga Wen masih tidak bisa di jatuhkan, tetapi dengan mengumpulkan semua perusahaan besar di negara ini, keluarga itu pasti akan jatuh!"

"Tuan Wang, bukankah kepercayaan diri anda terlalu tinggi?"

"Tuan Jin, saat ini, apa yang dikatakan Tuan Wang adalah benar. Kita harus saling menimbun kekuatan untuk melawan keluarga Wen. Mereka sudah terlalu banyak membuat kerugian dan juga kejahatan.

"Baiklah, kebetulan, saya memiliki Koneksi yang cukup bagus di beberapa perusahaan, mungkin itu akan cukup membantu!"

"Terima kasih, Pak!"

○○○○○○

Setelah mengumpulkan beberapa pengusaha yang cukup berpengaruh, Wang Yibo dan Xue Yang mengurus masalah tentang keluarga Wen di pengadilan. Selama prosesnya, Wang Yibo belum sempat menghubungi istrinya, dia terlalu sibuk sampai dia harus pergi pagi pulang pagi hanya untuk mengurus masalah itu. Keluarga Wen juga memiliki banyak koneksi di luaran sana yang mampu untuk mengalahkannya di pengadilan nanti. Tapi dia tidak akan gentar sedikitpun. Dia harus menyingkirkan keluarga itu, sebelum ada lebih banyak korban lagi, apalagi itu adalah keluarganya sendiri, atau bahkan keluarga istrinya.

"Pak, ada Tuan besar Wang ada di luar!" Wang Yibo mengangguk dan meminta sekretarisnya untuk.membiarkan ayahnya masuk.

"Bagaimana?" Tuan Wang langsung bertanya.

"Ayah, semuanya ... aku tidak tau!" Yibo tampak putus asa. Dia takut apa yang sudah dia rencanakan akan di hancurkan oleh keluarga licik itu.

"Ayah datang, untuk memberi tahu sesuatu padamu."

"Ada apa?"

"Ayah memiliki Koneksi yang baik dengan perusahaan di Dubai dan juga di New York. Mereka juga pernah bekerja sama dengan perusahaan Wen. Ayah akan meminta bantuan pada mereka."

"Ayah ... terima kasih!"

"Jangan berterima kasih padaku. Kau sudah bekerja keras selama ini, istrimu, dia ..."

"Apa ... ada apa? Aku beberapa hari ini belum mendengar kabarnya, apa Ayah sudah bertemu dengannya?"

"Ayah baru saja dari rumah sakit."

"Apa yang terjadi?"

"Dia terlihat sangat menderita. Sehari nya, kau meluangkan waktuku sebentar untuk menemuinya!"

"Aku ... belum berani Ayah, setelah aku berpikir, semua yang terjadi padanya, itu di sebabkan olehnya, penusukan itu, dan kehamilannya. Itu semua ..."

"Dia pernah menolakmu, tapi pada akhirnya dia menerimamu dengan baik. Jangan kau sia-siakan semua yang sudah kau lakukan. Temui dia dan hibur dia, aku tau, pasti dia sangat kesepian!"

"Aku mengerti, Ayah ..."

○○○○○○

"Bagaimana?" Yibo menghentikan langkahnya, dia tak salah dengar, itu suara Xue Yang, tapi sedang apa dia di rumah sakit?

"Masih belum ada perubahan!"

"Jangan putus asa, kau pasti bisa berjalan kembali. Aku yakin!"

"Jangan semakin itu, kau tau, harapan itu bisa menghancurkan seseorang!"

"Sudahlah, kau belum makan siang bukan, aku akan kembali makanan, apa yang ingin kau makan?"

"Makanan yang asin! Dan berkuah, sepertinya jika membeli sup enak juga!"

"Seleramu tidak buruk, aku juga suka. Aku akan membelinya untukmu juga!" Yibo menatap tak percaya dua orang yang berjalan menjauh, dia tak salah lihat, itu adalah Xue Yang dan yang ada di kursi roda adalah ... Ji Li. Dan apa yang Xue Yang bilang tadi, 'kau akan bisa berjalan ...' apa yang dia maksud adalah bahwa saat ini, Ji Li tak bisa berjalan?

Yibo tidak tau apa yang terjadi pada sahabat istrinya itu, apa karena kejadian itu, Ji Li kehilangan fungsi dari kakinya? Apa benar?

"Ayah!" Yibo tersentak kaget saat tiba-tiba seorang anak kecil memeluk pinggangnya.

"A-Xian! Kenapa di sini sendirian?"

"Dia tak sendirian. Dia bersamaku!" Xiao WenXi datang menggendong ShiZui. Bocah kecil itu tampak tertidur dalam gendongan Ibunya.

"Kakak ipar ..."

"Kau sudah datang? Zhanzhan pasti senang. Ayo masuk bersama ..." Yibo mengangguk, lalu berjalan sambil menggandeng Xian di sampingnya.

"Dimana kakakmu?" Yang di maksud Yibo adalah Yuan.

"Yuan ge, dia sedang les. Paman Xuan bilang, Yuan ge harus banyak belajar." Yibo benar-benar pusing sebenarnya, dia bahkan mengabaikan anak-anaknya akhir-akhir ini. "Ayah, kenapa Ayah jarang pulang, Xianxian rindu Ayah, kapan Ayah pulang?"

"Nanti Ayah akan pulang! Setelah pekerjaan Ayah selesai!"

"Benarkah. Ayah tidak bohong kan!"

"Tentu saja, Ayah janji!"

"Asik!" Mereka sampai di ruangan rawat Zhan, di sana ada beberapa penjaga yang memang bertugas menjaga Zhan dari luar, dan saat masuk ke dalam, Yibo melihat ada Zhoucheng dan Huan di sana.

"Kau datang?" Chen mendekati Yibo lalu menepuk bahunya, "syukurlah, dia terus mencarinya sepanjang hari, aku lelah memberi alasan!" Yibo tersenyum samar. Dia bisa membayangkan bagaimana wajah istrinya itu saat sedang mencari dirinya.

"Ge ..." semuanya menoleh ke arah Zhan, pria itu tampak semakin kurus dari terakhir kali Yibo melihatnya, diapun bergerak mendekat dan membantunya duduk.

"Bagaimana perasaanmu?"

"Aku senang kau datang!"

"Zhanzhan, aku membawakanmu buah, kau menginginkan ini bukan?"

"Jiejie ..."

"Ibu!" Xian berucap girang. Zhan tersenyum senang melihat puterinya.

"Berbeda ..." Chen berucap lirih. Huan menatapnya, "sekarang berbeda, Zhan ... dia terlihat bahagia!" Benar, tak seperti kehamilannya yang pertama, saat ini, Zhan terlihat lebih bahagia dan juga sering tersenyum. Harapannya masih sama, semoga Zhan bahagia di manapun dia berada.

○○○○○

Akhirnya .... semangat kapten. 😁😁😁

[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Where stories live. Discover now