bag 34.

8.6K 772 49
                                    


○○○○

   Setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam, akhirnya Yibo dan Zhan sampai di tujuan mereka. Yibo menutup kedua mata istrinya dengan sebuah kain hitam, lalu membawanya ke depan sebuah jendela besar yang ada di ruangan itu. Penutup mata hitam itu, terpasang semenjak keduanya keluar dari rumah menuju bandara. Bahkan sampai tempat tujuan, Yibo sengaja membuat Zhan tertidur, agar tak tau tujuan mereka saat ini.

"Ge, kapan boleh di buka?" Yibo tersenyum.

"Aku akan membukanya sekarang." Zhan sudah tidak sabar, dan saat Yibo membuka kain yang menutup matanya, pria manis itu terpesona dengan pemandangan laut yang tersaji di hadapannya.

"Ge, kita di mana?" Zhan mendekati kaca itu dan menyentuhnya, pria itu melihat sekeliling, ternyata berada di dalam sebuah kamar, Yibo sudah merentangkan tangannya, bersiap menyambut pelukan hangat dari istrinya. Zhan langsung berhambur memeluknya dengan sangat erat, lalu menatap suaminya penuh rasa bahagia dan haru. Dia tak menyangka Yibo akan menyiapkan bulan madu ke tempat yang memang dia impikan itu.

"Bagaimana? Apa kau suka?" Zhan mengangguk dalam pelukannya.

"Tentu saja. Aku sangat menyukainya, terima kasih, ge. Aku sangat senang sekarang!" Yibo mengusap rambut Zhan dan mencium istrinya itu dengan penuh kasih sayang. "Tapi, kita ada di mana sekarang?"

"Kita di Bali sekarang."

"Bali?"

"Iya, di Indonesia."

"In-do-ne-si-a? Aku pernah mendengarnya, tapi aku tidak tau, kalau kau akan mengajakku kesini?" Yibo tersenyum, lalu kembali mencium kening sang istri.

"Ini kejutan, ku dengar pemandangan di sini sangat indah, ayo kita nikmati liburan ini selagi kira menghabiskan waktu berdua. Dan ayo kita membuat adik untuk Xian!"

"Ge!" Zhan memukul bahu Yibo dengan manja. Namun, suaminya itu justru menarik dagu sang istri dan menatap matanya dengan tatapan penuh cinta.

"Aku mencintaimu, Zhanzhanku ...!" Yibo mencium Zhan dengan lembut. Zhan hanya mampu memejamkan mata dan membalas perbuatan suaminya. Melingkarkan kedua tangannya di leher Yibo, ciuman itu berlangsung sangat panas dan menggairahkan, di tambah, tangan Yibo tak mau diam, perlahan mengusap punggung dan pundak Zhan.

"Ge, ini masih siang!" Tegur Zhan setelah ciuman keduanya terlepas.

"Memangnya kenapa? Tidak ada yang akan melarang kita. Kau adalah isteriku, memangnya kenapa jika aku ingin memakanmu sekarang!"

"Ge!" Zhan berucap malu, membenamkan wajahnya di dada Yibo. Pria itu mengusap rambut istrinya lalu, menarik sang istri ke tempat tidur.

"Kau yang menggodaku, jadi kau yang harus bertanggung jawab!" Yibo kembali mencium Zhan dengan penuh nafsu, kedua tangannya bertugas melepas kancing kemeja yang Zhan kenakan. Pada akhirnya, Zhan hanya bisa pasrah, terlebih, perlakuan Yibo yang begitu manis dan lembut kepadanya, kini bahkan tak ada sehelai benangpun menutupi tubuhnya, Yibo memeluknya dengan erat.

"Aku tidak akan melepaskanmu lagi, kau adalah milikku!"

"Ahh ... ge, pelan-pelan!"

"Aku ingin memiliki Yibo junior lagi!"

"Kenapa?"

"Karena melihat Yuan, dia sangat tampan. Aku ingin memiliki yang seperti dia lagi!"

"Ahh, ge. Bagaimana jika Xian junior, Ahh pelan-pelan, ge. Itu sakit."

"Aku tidak bisa menahannya, kau sangat nikmat."

"Aku bukan makanan!"

"Kau bukan makanan, tapi kau benar-benar enak. Dan aku ingin memakannya setiap hari."

[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Where stories live. Discover now