bag 12.

15.1K 1.4K 90
                                    

○○○○○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○○○○○

Ji li berjalan terburu-buru di lorong kampus. Wajahnya memerah menahan amarah, dia sudah berusaha menahannya sejak hari itu. Kini, sahabatnya sudah pergi, tak akan ada lagi yang bisa menghalanginya. Dengan langkah cepat, Ji Li sampai di gedung yang ia tuju. Kebetulan sekali, dia bisa melihat orang yang sedang ia cari. Dengan langkah pasti, Ji Li mengepalkan tangannya, urat-urat tangan itu tampak menonjol dengan keras. Saat sudah sampai, pria itu langsung meninju wajah seseorang yang tampaknya sedang mengobrol dengan temannya. Pria yang mendapat tinju itu terkejut bukan main, seakan mendapat hadiah di saat natal, tak terduga.

"Apa yang kau lakukan!" Xue Yang mendorong Ji Li agar menjauh, lalu segera membantu sahabatnya berdiri. Benar, Ji Li baru saja meninju wajah tampan Wang Yibo. Tak perduli saat ini, dia menjadi pusat perhatian bagi sebagian mahasiswa dan mahasiswi yang lewat.

"Bajing*n sialan!" Ji Li kembali ingin meninju Wang Yibo. Namun, dengan sigap, Xue Yang menahannya.

"Hei!"

"Lepas! Biar ku bunuh si sialan itu!" Ji Li memberontak dan ingin kembali menerjang tubuh Wang Yibo.

"Apa yang kau lakukan! Jangan membuat keributan di sini!" Xue Yang lagi-lagi menahan serangan Ji Li.

"Lepaskan dia, biarkan dia bicara!" Wang Yibo menepuk bahu sahabatnya. Xue Yang akhirnya melepaskan Ji Li. Tanpa menunggu dua kali, Ji Li langsung menerjang tubuh Wang Yibo, hingga keduanya jatuh. Mata Xue Yang membola karena terkejut. Wang Yibo tak bisa berkutik saat Ji Li terus meninju wajahnya berkali-kali.

"Hei! Kau berhenti!" Xue Yang mencoba melerai, walaupun tampaknya Ji Li sudah tidak mau mendengarkan siapapun.

"Apa yang terjadi di sini!" Seorang Dosen paruh baya tampak melerai perkelahian itu. Ji Li akhirnya menghentikan aksinya. Wang Yibo tampak tidak baik-baik saja, wajahnya penuh luka dengan hidung dan mulutnya mengeluarkan darah.

"Kalian berkelahi di area kampus, apa kalian tau apa yang akan terjadi! Kalian bisa di keluarkan!" Dosen itu tampak marah, "kalian berdua ikut saya ke kantor!"

"Tidak perlu, Pak. Saya keluar dari kampus ini sekarang juga!" Semua orang melotot kaget mendengar penuturan Ji Li. Tidak ada yang tau apa maksud pria itu tiba-tiba memukuli Wang Yibo dengan membabi buta seperti itu.

"Apa yang ..." belum sempat Dosen itu bicara, Ji Li sudah lebih dulu pergi dari sana. Wang Yibo mengingat-ingat siapa pria itu, dan baru menyadari bahwa pria yang baru saja memukulinya adalah sahabat dari Sean Zhan.

○○○○○

Lalu lalang orang berbaju biru muda dan putih itu membuat suasana tampak mencekam. Zhoucheng hanya bisa menunduk pasrah di peluk oleh sang Kakak. Harusnya dia yang menenangkan, tapi justru dia yang di tenangkan. Sesaat lalu, Xiao Zhan masuk ke dalam ruang ICU karena pria itu tiba-tiba tak sadarkan diri. Raut wajah pucat pasi seakan tak ada darah yang mengalir ke tubuhnya, dengan pandangan kosong seakan tak ada kehidupan dalam diri adik kesayangannya itu.

[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang