bag 32.

9.7K 845 27
                                    


○○○○○

"Ge ... jangan dengarkan perkataan Chen ge. Dia hanya sedang emosi."

"Tidak, Gege-Mu memang benar. Seharusnya aku menjagamu lebih baik!" Zhan menggeleng cepat lalu menggenggam tangan kekasihnya.

"Itu bukan kesalahanmu, kau tidak perlu merasa bersalah. Lagi pula, Chen Ge hanya sedang emosi. Dia tidak bermaksud mengatakan itu."

"Zhanzhan ..." Yibo balas menggenggam tangan Zhan dengan lembut. Zhan yang mendengar panggilan Yibo padanya berubah, jadi bingung.

"Ada apa, ge?"

"Berjanjilah satu hal ..."

"Apa?"

"Tetap berada di sisiku, walaupun aku tidak sempurna. Dan mungkin nantinya aku akan melakukan banyak kesalahan. Aku harap, kau terus bertahan di sisiku."

"Apa yang kau katakan. Tentu saja aku akan terus berada di sisimu. Lagi pula, kemana lagi aku harus pergi ..." Yibo menatap Zhan dengan pandangan penuh rasa bersalah, matanya berkaca-kaca  bahkan sebentar lagi akan menangis. "Aku baik-baik saja, ge. Kau tak perlu khawatir, ini hanya luka kecil dan ..."

"Aku tidak ingin melihatmu terluka. Aku berharap, aku yang terluka!" Zhan terkekeh pelan.

"Aku benar-benar baik-baik saja." Yibo mengusap perban yang melilit leher Zhan, seandainya dia tau siapa pelaku yang sudah membuat kekasihnya terluka seperti itu, pasti Yibo tak akan tinggal diam.

"Sebaiknya kita pulang sekarang, anak-anak mungkin sudah tidur. Aku tidak ingin menyusahkan Ji Li lebih lama!" Yibo mengangguk patuh.

"Tapi jika kamu merasa sakit, kita harus kembali kesini!"

"Tentu saja. Ayo ..."

○○○○○

      Beberapa hari berlalu setelah kejadian di mana ada yang meneror Xiao Zhan, semenjak itu, Zhan selalu di jaga ketat, bahkan paket yang akan Zhan terima selalu di periksa lebih dulu, jangankan paket, makanan yang akan dia makan saja, harus dicicipi oleh orang lain terlebih dahulu. Yibo meminta orang untuk menjaga kekasihnya, bukan hanya Yibo, ternyata sang Malaka, Chen. Bahkan sahabatnya, Ji Li. Juga mengirim seseorang untuk mengawasi Zhan kemanapun dia pergi.

   Dan hari ini, Zhan dan juga Yibo ada jadwal untuk foto prewedding. Zhan tampak bersemangat menyiapkan penampilannya. Yibo menatapnya dengan senyuman merekah di bibirnya, setelah mereka kembali bersama, baru pertama Yibo melihat senyuman Zhan yang tampak begitu cerah, seakan dia bisa membuat hujan berhenti dan matahari menyinari bumi. Benar-benar sangat cerah.

"Apa sudah?" Pria itu mendekati calon istrinya lalu memeluknya dari belakang. Zhan menoleh dan mendaratkan ciuman di pipi kanan Yibo. Yibo terkekeh pelan, lalu balas mencium kening Zhan.

"Ayo kita berangkat!" Zhan tampak bersemangat. Yibo mengangguk dan menggandeng tangan kekasihnya dengan lembut. Membawanya keluar dari kamar, kebetulan, keduanya bertemu Yuan yang sedang membaca buku di ruang tamu.

    Yuan menatap keduanya tanpa bicara, Zhan mendekat lalu mencium kening Yuan dengan sayang, bocah itu hanya diam lalu menatap Yibo. "Kalian akan pergi lagi?"

"Benar, selama kami pergi, jaga adikmu dengan baik. Mengerti!" Yibo mengusap kepala Yuan. Bocah laki-laki itu hanya mengangguk, lalu kembali menatap Zhan.

"Hati-hati!" Zhan tersenyum dan mengangguk. Zhan dan Yibo langsung keluar dari rumah, dan melihat Ji Li sedang bersama Xian di taman.

"A-Li!"

"Zhanzhan, kau sudah mau pergi?"

"Benar, tolong jaga anak-anak sebentar!"

"Tenang saja. Mereka akan aman bersamaku!" Zhan mengangguk. Berjalan menuju mobilnya yang terparkir di parkiran. Supir sudah menunggu mereka dan keduanya segera pergi ke tempat pemotretan.

[BL] Network [YiZhan] [TAMAT] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang