39 - Rapat Darurat

28 8 0
                                    

Permasalahan ini bisa dibilang sangat-sangat rahasia. Orang-orang awam tidak boleh mengetahui atau pun ikut campur dalam menyelesaikan permasalahan ini. Pun mereka tidak boleh mengumumkan berita perihal ini kepada dunia. Ini benar-benar rahasia. Sehingga, untuk menjaga konflik ini tetap rahasia dari mata dunia, ada tindakan yang harus dilakukan.

Setelah mendapatkan kabar mengenai kondisi Syauqiya dan juga sosok Axel yang telah ditendang oleh keluarganya sendiri karena menutupi keberadaan Eroi Musulmani, Sulthan memberikan sebuah perintah kepada Halim agar menghubungi panitia kamping.

"Tecno Zen itu menyelamatkan Syauqiya dari tembakan mata-mata asing. Kak Danial tau sendiri, kan, Syauqiya adalah anak dari dua professor hebat, dan Syauqiyanya sendiri pun merupakan seorang yang jenius?" Halim meyakinkan lawan bicaranya, agar alasan 'mata-mata' itu bisa terdengar logis.

"Dia sekarang dirawat dengan baik, dan keadaannya pun mulai pulih." Itu yang dikatakan Halim saat melakukan panggilan dengan panitia kamping. Sebenarnya, ia benci mengatakan kebohongan yang bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya itu, TZ bukan menyelamatkan, tetapi membahayakan. Namun, sebenci apa pun perasaannya, ia harus melakukan itu demi terjaganya rahasia.

Sekarang, Halim berada tepat di depan rumah Eliza. Sulthan menghapus hukuman gadis itu dan kembali mengaktifkan Green Hearth-nya. Peperangan sebentar lagi akan berada di depan mata, Eliza harus ikut andil untuk menyelamatkan nyawa sesama agen dan juga menjaga keamanan Prosper. Bagaimana pun, Eliza sangat-sangat ahli dalam melakukan penyerangan terhadap musuh.

"Hukumanku dihapus? Memangnya apa yang membuat Sulthan menghapus hukuman ini?"

"Syauqiya disandra oleh kelompok TZ."

"Untuk kedua kalinya?!" tanya Eliza dengan mimik wajah yang nampak begitu tercengang.

"Ya, kita harus segera ke markas. Rapat urgent, El."

"Baiklah."

Markas EM dipenuhi hawa-hawa kecemasan. Para robot dan agen semuanya terlihat sangat sibuk setelah mendengar kabar Syauqiya telah disandra. Tidak ada yang menampakkan senyum sedikit pun di suasana yang genting ini. Hingga ke ruangan rapat pun, napas mereka terdengar gelisah, dan helaannya berulang kali berembus kasar.

Penjagaan di dalam dan di sekitar markas diperketat sebagai bentuk kesiagaan mereka. Tak lupa, wilayah tempat tinggal masyarakat juga dijaga lebih ketat daripada biasanya. Mereka tidak ingin nyawa orang-orang hilang akibat peperangan ini. Mereka akan melindungi masyarakat dengan sekuat tenaga.

"Alat yang dibuat oleh TZ bisa bergerak ke planet Prosper apabila ada hearth yang dimasukkan ke sensor ini," jelas Sulthan yang sedang berpresentasi di depan para agen yang sudah lengkap, dengan bantuan layar hologram yang menunjukkan bagian-bagian dari alat perpindahan dimensi buatan TZ sepuluh tahun lalu. "Kemungkinan, alat yang sekarang pun serupa. Mereka menyandra Uqi karena hearth-nya. Kalau dulu mungkin mereka punya banyak waktu untuk menduplikasi hearth, tapi sekarang tidak lagi. Supaya tidak banyak memakan waktu dan juga ada hal lain yang spesial di heart Syauqiya, sampai mereka tidak mampu menduplikasi yang sekarang."

"Berarti, ada kesempatan untuk kita menggagalkan rencananya," komentar Hadi.

"Benar. Axel berada di pihak kita, dia tahu betul ruangan-ruangan milik TZ. Kita bisa meminta bantuannya untuk membawa Syauqiya pergi dari sandraan mereka," balas Sulthan.

"Apakah Axel tidak akan berkhianat?" tanya Anum sambil mengangkat satu tangannya.

"Kita juga harus mempertimbangkan pertanyaan Anum," saran Dzuhairi.

Eroi Musulmani [Revisi Version]Onde histórias criam vida. Descubra agora