52. CINCIN.

5.8K 323 44
                                    

Malam semua🤗

Kangen gak nih sama Adrianne Clia?

Happy reading💞

***

Berbicara tentang Adrianne saat ini. Masih sama saat Clia benar-benar jauh darinya. Batinnya tersisak. Namun, Adrianne masih mampu mengendalikan itu. Mau bagaimana pun ia harus fokus mengurus proyeknya dan rumah sakit Omahnya.

Cowok dengan jas hitam berdasi itu baru saja pulang dari kantornya. Ia melangkah masuk ke dalam rumah sakit. Mengurus beberapa keperluan dan pasien di sana.

"Omah," panggil Adrianne saat netranya menangkap Omah sibuk berbincang dengan salah satu dokter di sana.

Omah beralih menatap Adrianne. Senyum terukir manis di wajahnya yang rentan. "Udah lama kamu gak ke sini. Sibuk banget?"

Adrianne membalas senyum Omah dan menyapa dokter di sebelah Omah. "Iya Omah. Urusan kantor."

Adrianne belakangan ini memang sibuk mengurus proyeknya. Ia berniat membuat kejutan untuk Clia.

"Omah, Adrianne, saya permisi dulu," pamit sang Dokter. Omah dan Adrianne mempersilahkan.

"Clia mana? Gak kamu ajak nak?" tanya Omah. Matanya mencari-cari seseorang.

"Gak Omah. Dia lagi sibuk." Adrianne tersenyum masam.

"Omah selalu ke sini ya?" ujar Adrianne lagi. Ia khawatir pada kesehatan Omah.

"Iya nak. Omah tuh mau jenguk pasien-pasien di sini," ujar Omah.

"Sesekali aja Omah," ujar Adrianne menghela napas.

"Kamu jangan khawatir ah."

"Lain kali Omah ke sini sesekali aja ya? Omah di rumah aja, atau Omah ke rumah Rian. Ada Wildan sama Cantik di sana."

"Iya sayang." Omah membelai wajah lelah Adrianne.

"Mamah papahmu gimana?" tanya Omah.

"Masih sibuk dan selalu," ujar Adrianne. Ia menjadi kasihan dengan dua adiknya yang kurang mendapat perhatian dari mamah papahnya.

"Memang ya mereka. Tenang aja nanti Omah tegur." Omah terkekeh. Adrianne tersenyum simpul.

"Oh iya, ada perempuan yang nyari kamu tadi. Terus Omah suruh tunggu di ruangan kamu," ujar Omah.

"Siapa Omah?" Adrianne mengeryit kebingungan.

"Omah lupa namanya. Kamu temui dia ya, kasihan sudah lama dia nunggu kamu. Omah suruh pulang dulu malah gak mau dia. Yaudah Omah mau ke ruangan Eca dulu," ujar Omah melangkah menuju ruang inap salah satu pasien.

Adrianne melangkahkan kakinya, kebingungan sangat kentara di wajah lelahnya.

Ceklek.

Pintu terbuka. Netra Adrianne menangkap sosok gadi berambut blonde memunggunginya. Cowok itu menutup pintu dan menaruh tas kerjanya di sofa. Menggulungkan lengan jasnya ke atas.

Perempuan itu menoleh dan tersenyum. "Hai, apa kabar?"

Adrianne diam. Raut wajah terkejut tak diperlihatkan, malah wajah datar yang Adrianne perlihatkan.

"Belum puas?!" ujar Adrianne sinis. Kedua tangannya tenggelam di saku celana hitamnya.

Catrin mengikis jarak antara keduanya. Ia tersenyum manis. "Jangan galak-galak dong. Gimana sama Clia?"

"Mending lo keluar, jangan pernah nunjukin muka lo di depan gue," ujar Adrianne tegas. Matanya menyorot tajam, mengintimidasi lawan bicaranya.

"Santai dong Yan. Gue ke sini cuma mau ajak lo dinner. Ada hal yang harus gue bicarain," ujar Catrin.

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang