22.BLUSHING

10K 497 15
                                    


Happy reading uwu❤

***
Selesai merapikan apartement, Clia mengeluarkan laptopnya. Ia menargetkan harus menyelesaikan pekerjaannya malam ini juga.

Kedua matanya sibuk melihat ke layar lapton dan bergantian melihat ke arah berkasnya. Jarinya menari-nari di atas keyboard laptop.

Saat ini Clia memilih menyelesaikan pekerjaannya dengan duduk di sofa. Saking fokusnya sampai tak sadar bahwa Adrianne sudah duduk di sebelahnya sambil menegak kaleng soda.

"Fokus banget," kekeh Adrianne sambil bersandar pada sandaran sofa. Clia hanya bergumam tanpa menatap ke arah Adrianne.

Adrianne beranjak dari tempatnya, mengambil satu berkas di kamarnya. "Nih coba lo baca," suruh Adrianne, menyodorkan berkas itu pada Clia.

Clia membuka berkas itu dan memahami isinya. Kepalanya manggut-manggut. "Udah oke nih, kapan lo nyusun berkas itu?"

"Kemaren. Sekarang kita tinggal buat gambarannya pake laptop," ujar Adrianne mengambil alih laptop Clia. Jarinya mengetik di atas keyboard laptop. Sibuk menyusun kalimat di sana, sementara Clia juga tak kalah fokusnya menatap layar laptop.

Tak cuma itu, mereka juga saling berdiskusi dan menyarankan bagaimana menyusun konsepnya.

Tenggorokan Clia menjadi kering karna sempat berdebat dengan Adrianne tadi. Tanpa sadar kaleng soda yang tinggal setengah milik Adrianne yang di letakkan di atas meja itu, Clia mengambilnya dan menegaknya.

"Debat sama lo butuh tenaga," cibir Clia. Adrianne terkekeh. "Eh bentar ini bekas lo?" tanya Clia mengangkat kaleng soda itu ke udara.

"Hm, kenapa?" tanyanya.

Clia membelalakkan matanya. "Kenapa gak bilang?!" pekik Clia. Ciuman pertamanya! Apa benar ciuman pertamanya sudah direbut oleh pemuda di sebelahnya? Mereka meminum disatu wadah yang sama.

Clia terus memegang bibirnya, ia tidak percaya akan hal ini. Sebelum wajahnya merah padam, Clia berlari cepat ke kamar mandi lalu menguncinya.

Kedua alis Adrianne saling bertaut, ada apa dengan Clia? Takut ada apa-apa Adrianne menghampiri pintu kamar mandi.

Tok tok tok

"Cli lo kenapa?" tanya Adrianne khawatir.

"Gak papa," teriaknya. Ia melihat pantulan wajahnya di cermin, wajahnya sudah seperti kepiting rebus sekarang. Seluruh badannya berkeringat. Clia membasuh wajahnya lalu menggosok-gosokkan pipinya, berharap warna merona itu menghilang.

"Beneran?" tanya Adrianne memastikan.

"Iya."

Bagaimana Clia bisa keluar sekarang? Ia sangat malu akan hal itu. Apa Adrianne menyadari kejanggalannya? Clia harap Adrianne tidak tahu.

Clia memukul kepalanya bertubi-tubi. Mengapa dia bodoh sekali? Rasanya ingin menangis, ciuman pertama yang ia jaga selama ini sudah diambil oleh pemuda itu. Clia tahu ini kesalahannya, katakanlah dia sangat bodoh sampai tidak berpikir dahulu saat mengambil tindakan itu.

Clia mendudukkan bokongnya di lantai kamar mandi yang kering, menyandarkan punggungnya pada tembok. Sampai kapan ia akan terus di dalam?

***
Hampir satu jam tiga puluh menit Adrianne masih setia mondar-mandir di depan pintu kamar mandinya. Ia sangat khawatir, sebenarnya apa yang terjadi dengan Clia?

Ingin sekali ia mendobrak pintu itu, tetapi bagaimana jika Clia sedang buang air kecil atau bahkan buang air besar?

Tok tok tok

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Onde histórias criam vida. Descubra agora