31.PSIKOPAT

7.9K 420 38
                                    

Mark Kalandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Kalandra.

Hello readerss...
Gak kerasa kita menuju konflik yaa..
Mulai deh ya siapin hati wkwk...

BACANYA DIRESAPI YAA

Okee langsung baca aja ya...

Di kehidupan ini memang ada saja orang yang tidak suka pada diri kita. Perbuatan baik sekalipun yang kita lakukan. Pandangan orang itu berbeda terhadap diri kita.

Happy reading❤

***

Kinan saat ini masih bersama dengan Adrianne. Mereka tengah menikmati makan malamnya di taman belakang. Makanan yang dibuat oleh Kinan khusus untuk Adrianne.

"Gak berubah ya masakan lo," celetuk Adrianne seraya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Yaiyalah ya kali berubah," ujar Kinan tersenyum kecil.

"Maksud gue kok gak makin enak ya?" ujar Adrianne tersenyum geli. Sementara Kinan di tempatnya mendengus kesal.

"Kapan kita ke Jogja?" tanya Kinan. Ia ingin cepat-cepat menemui keluarga Adrianne. Karena saat di Belanda Adrianne pernah mengajaknya, namun belum sempat sampai sekarang.

"Lusa. Gue juga udah selesai ngurus pasien di sini. Tinggal beberapa keperluannya aja gue urus," ujar Adrianne. Kinan mengangguk mengerti.

"Ah ya lo belum cerita," ujar Kinan. Sebelah alis Adrianne terangkat.

"Apa?"

"Kenalin dong cewek lo," ujar Kinan tersenyum menggoda. Bahunya ia senggol dengan bahu Adrianne.

"Gak ada," ujar Adrianne datar.

"Serius lo? Masa dokter keren begini gak ada yang mau sih??" tanya Kinan terheran-heran.

"Banyak sebenernya yang mau tapi guenya aja yang pemilih," ujar Adrianne jujur.

"Oh ya? Gue kira lo pakboi," ujar Kinan terkikik sendiri. Adrianne menatapnya datar.

"Mana ada gue gitu."

"Iya mas eneng percaya," ujar Kinan suaranya digayakan seperti pemain sinetron.

"Terus kenapa ya waktu itu kita udahan," ujar Kinan pelan seraya menengadah ke atas.

"Gak usah diinget lagi. Kita setuju dengan kesepakatan itu kan," ujar Adrianne menatap Kinan sendu. Kinan mengangguk pelan.

"Udah gak usah melow gitu," ujar Adrianne.

"Siapa yang melow," sergah Kinan, "gue ke dalem dulu."

Adrianne mengangguk. Tinggalah Adrianne sendirian di taman ini.

"Tuan," panggil Petran mendekati Adrianne.

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang