57. CLIA ATAU OMAH.

6.1K 290 24
                                    

Yang dilakukan Adrianne saat ini adalah menghubungi Clia. Namun, sudah puluhan kali Adrianne mencoba, tak kunjung dijawab. Clia hilang tanpa pamit seperti lenyap termakan ombak.

Adrianne mencengkram kuat sisi meja kerjanya dengan posisi berdiri dan tangannya menumpu. Rahangnya mengeras, perlahan ia memejamkan matanya.

Helaan napas kasar terdengar. Kaleng soda di atas meja ia minum untuk beberapa kali hingga tandas. Adrianne hampir frustrasi hanya karena Clia.

Lelaki itu tak boleh lengah, ia harus mencari cara. Adrianne mengambil jaket dan kunci motornya. Ya saat ini ia lebih memilih untuk mengendarai motor saja.

Motor hitam besar melesat, membelah jalanan malam yang lumayan ramai. Adrianne mempercepat laju motornya sampai berbelok-belok untuk menghindar dari satu kendaraan dan kendaraan lain.

Setelah sampai di tempat tujuannya, dengan terburu-buru Adrianne mengetuk pintu rumah seseorang. Tidak, lebih tepatnya menggedor-gedor.

Pintu di hadapannya terbuka. Menampilkan gadis dengan rambut panjang tergerai, celana pendek sepaha, dan baju oversize yang ia kenakan. Tanpa permisi, Adrianne masuk ke dalam rumah gadis itu, tak peduli ada orang tuanya atau tidak.

"Ngapain malam-malam kesini?" tanya Agatha mengikuti Adrianne yang sudah duduk di sofa ruang tamu.

Tatapan tajam masih setia menemani Adrianne. "Clia dimana?"

Kening Agatha berkerut. "Lho, kok tanya gue?"

"Lo sahabatnya!"

"Tapi, lo pacarnya," balas Agatha.

Adrianne menghela napas. "Clia dibawa sama Alvaro, tunangan lo!"

Agatha melebarkan bola matanya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Bagaimana bisa? Dan dari mana Adrianne tahu mengenai Alvaro dan dirinya?

"L-lo tahu dari mana kalo gue sama Alvaro tunangan?" tanya Agatha. Jujur saja, ia tak pernah menceritakan kepada siapapun tentang hubungannya dengan dosen muda itu. Semuanya. Teman-temannya, bahkan Serin dan Clia saja tak tahu mengenai hal ini. Agatha sengaja melakukan itu dan ia juga meminta pada Alvaro untuk tutup mulut.

"Itu gak penting. Sekarang yang penting itu Clia, sahabat lo!" ujar Adrianne menatap tajam. "Gue gak nyangka lo bisa tunangan sama orang yang kayak gitu."

Agatha hanya melirik Adrianne sekilas. Ia tak berminat menjelaskan. Agatha lebih memilih untuk menghubungi Alvaro.

Percobaan pertama, tak kunjung dijawab. Percobaan kedua hingga ketiga masih belum. Saat Agatha mencoba lagi, akhirnya panggilannya tersambung.

Pak cogan

"Ha-"

Belum selesai Agatha mengucapkan kata halo, langsung direbut oleh Adrianne. Ponsel Agatha ia cengkram kuat.

"Halo!"

"Selingkuhan Agatha ya?"

"Anjing! Dosen biadab lo! Dimana Clia?!"

"Clia? Gak sama saya."

"Gak usah bohong!"

"Anda punya buktinya?"

"Sergio lihat lo sama pacar gue pergi dan pacar gue bawa koper. Lo bawa kemana dia?!!!!"

"Ohh itu. Tenang saja."

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Where stories live. Discover now