(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
[UPDATE SEMINGGU SEKALI]
Cliantha Farzana menjalani kesehariannya dengan tiga permintaan dari seseorang.
***
Note:
AKAN DIUNPUB SETELAH TAMAT.
Ini cerita pertamaku jadi harap maklum kalau berantakan hehe☺
Cover by pinterest
...
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
DOUBLE UPDATE!!!
Sesuai permintaan Aku kabulkan untuk double up Chapternya gak pendek-pendek banget kok Seperti biasa aku tulis 1k kata lebih ya...
Seneng gak? Seneng dong😉
Penting!! Aku ubah umur Wildan dan Cantik Sebelumnya: Wildan 3 tahun Cantik 2 tahun
Ralat: Wildan 6 tahun Cantik 4 tahun
Cuss langsung baca aja yaa...
Happy reading❤
***
Dalam hari yang sama Dan waktu yang sama Diri ini nyaman Oleh kedua pemuda
Mengapa mereka datang saat bersamaan? Sehingga membuat diriku ini bingung Aku bingung Bingung dengan perasaan yang tertanam di hati
Haruskah aku menerimanya? Tanpa mengetahui perasaanku yang sebenarnya Tidak, itu sama saja aku memberinya harapan besar. Itu terdengar jahat bukan?
Apa menolaknya adalah solusinya? Aku harap hatiku sendiri yang mengarahkannya Kemana ia akan singgah
22 Agustus
Mata berwarna coklat seorang gadis menatap ke arah surya berwarna orange. Seperti biasanya dirinya menyaksikan sunset, teman barunya.
Saat ini Clia duduk di kursi balkon apartement Adrianne, menumpahkan suara hatinya pada buku coklat miliknya. Rambut surai panjangnya tergerai indah, menari kesana kemari mengikuti irama angin yang menerpa, senyum manisnya terbit di bibir ranum merahnya.
Pikirannya melayang. Apa Adrianne marah padanya tadi siang karna cemburu? Bagaimana bisa ia menyukai gadis biasa seperti dirinya? Apa yang menarik dengannya? Jika dibandingkan dengan Catrin, Catrin lebih cantik daripada Clia.
Pertanyaan itu muncul bertubi-tubi di dalam benaknya.
"Hey." Suara seseorang membuyarkan lamunannya, segera Clia menutup bukunya rapat-rapat. Lalu menegakkan tubuhnya.
Adrianne mendudukkan bokongnya di kursi berhadapan dengan Clia. Suasana canggung tercipta di antara keduanya. Biasanya Clia akan mengeluarkan suara, kini memilih diam.
"Kok diem?" Adrianne berusaha mencairkan suasana.
"Terus mau ngomong apa?" Matanya masih terarahkan pada surya di atas sana, itu cukup membantu menghilangkan rasa gugupnya.