47. KISAH SELESAI

7K 352 21
                                    

Selamat pagi guyss
Udah tiga minggu aku gak update ya?😃
Maaf yaa...
Sibuk sama PAS aku tuh, kalian juga kan?
Semangat PAS nya yaa kalian yang belum selesai PAS nya.
Kalau yang udah selesai, semoga nilai kalian memuaskan, aamiin.

Apa yang kalian pikirin dari judulnya? Sad end atau happy end?

Kalian baca cerita ini jam berapa?


"Jangan salahkan orang lain. Karena itu keputusan lo sendiri dan gue menghargai itu."

Happy reading❤

***


Adrianne menghela napasnya. Netranya menangkap sosok yang ia kenal di tangga rumahnya.

"Kinan?" gumam Adrianne menatap gadis lesu itu.

Clia menoleh, matanya melebar saat itu juga. Kenapa sahabatnya bisa di sini?

Kinan tersenyum samar dan melanjutkan langkahnya menuruni tangga. Ia sempat terkejut karena Clia bersama Adrianne saat ini. Namun Kinan langsung tersenyum pada Clia.

"Jadi yang ini?" tanya Kinan tersenyum menggoda pada Adrianne.

"Gak langsung pulang ke rumah bunda?" Adrianne tak membalas pertanyaan Kinan.

"Bunda?" gumam Clia. Kedua alisnya saling bertaut. Kerinduan terhadap sahabatnya berubah menjadi kebingungan.

"Bunda tadi kesini ngobrol sama mamah kamu," ujar Kinan. Adrianne mengangguk singkat.

"Ka-kalian saudara?" tanya Clia memberanikan diri. Entah kenapa jantungnya berdetak tak semestinya.

Kinan menggeleng. Ia tersenyum rindu menghampiri Clia. Kinan menabrak tubuh Clia dan memeluknya erat.

Clia berkedip dua kali. Terlalu banyak pertanyaan muncul di otaknya. Bahkan ia tidak membalas pelukan Kinan.

Saat ini kebingungan juga menyelimuti Adrianne.

"Kalian kakak adik?" tanya Adrianne.

Kinan menghela napas panjangnya. Lalu membuat jarak antara Clia dan dirinya.

"Kalian ini kenapa sih? Dengerin. Cli, gue sama Adrianne itu sahabatan, oke? Dan kamu," ujar Kinan menunjuk Adrianne. "Aku sama Clia juga sahabatan, udah paham?"

Clia dan Adrianne memandang Kinan dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kenapa? Salah ya?" tanya Kinan bertolak pinggang.

Clia menggeleng kuat. "Lo gak pernah cerita."

"Belum bukan gak," ujar Kinan. "Nanti gue ceritain ya."

"Eum..iya," kata Clia mengangguk.

"Ayo ke kamar," ajak Kinan menarik Clia. Clia nampak bingung.

"Gue pinjem Clia nya," ujar Kinan pada Adrianne yang menatapnya kesal.

Clia yang ditarik merasa kebingungan, berkali-kali ia menatap Kinan dan Adrianne secara bergantian.

Kinan memutar kenop pintu sebuah kamar yang sudah lama tak ia tinggali. Ya, kalau Kinan menginap di rumah Adrianne, ia selalu menggunakan kamar ini untuknya beristirahat.

Kinan menggiring Clia untuk duduk di tepi ranjangnya. Ia tersenyum senang. "Gue gak nyangka ternyata lo pacarnya Adrianne."

"Sebenernya gue udah nanya ke dia namanya pacarnya siapa. Tapi gak dijawab. Kan ngeselin," ujar Kinan mengerucutkan bibirnya.

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Onde histórias criam vida. Descubra agora