2.KOTA PELAJAR

21.3K 879 13
                                    

Happy reading...

Hari ini paling-paling banget-banget Clia bersyukur, akhirnya ia diterima di universitas ternama di Yogyakarta. Clia juga mendapatkan beasiswa walau hanya 50% saja. Jurusan yang diambil adalah akuntansi.

"Ayah, ibu Clia berangkat ya. Ayah sama ibu baik-baik di sini. Kalau ada apa-apa telfon Clia aja ya. Nanti Clia akan sering pulang kok kalau Clia gak sibuk," Clia menatap Yusuf dan Bita dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sini nak," Bita merentangkan tangannya, Clia berlari memeluk ibu tercinta. Seketika tangis Clia pecah dipelukan ibunya.

"Hiks..ibu jangan hiks khawatir sama hiks Clia," ujar Clia berderai air mata. Apakah kalian pernah merasakan? Benar-benar akan meninggalkan orang tua kalian. Demi karir. Demi kebahagian orang tua kalian juga nantinya. Walaupun hati tidak ingin pergi dari tempat kelahiran ini. Mau bagaimana lagi? Clia harus meneruskan pendidikannya demi orang tuanya.

"Ayah hiks," Clia beralih memeluk Yusuf. Yusuf mengusap rambut anaknya sayang.

"Jaga diri kamu baik-baik nak. Kalau ada masalah kamu cerita ke kami ya. Jangan stres kalo kamu lagi banyak masalah. Percaya rencana Tuhan akan baik dan jauh lebih baik. Ingat itu ya," ujar Yusuf menatap Clia sayang.

"Iya yah hiks," Clia menghapus air matanya. "Clia pamit ya ayah ibu."

"Iya nak hati-hati, doa kami selalu menyertai langkahmu nak," ujar Bita berusaha menahan air matanya yang sebentar lagi akan jatuh. Clia menyeret kopernya meninggalkan tempat kelahirannya dan datang ke kota orang asing.

***
Hari pertama di Yogyakarta. Hari pertama Clia masuk kuliah?oh bukan. Clia harus mencari tempat kos terlebih dahulu untuk tempat tinggalnya selama di Yogyakarta. Selama 10 menit berkeliling, Clia akhirnya menemukan kost wanita yang kosong. Clia menghampiri pemilik kost tersebut.

"Assalamu'alaikum bu permisi," ujar Clia menunduk menyapa ibu kost.

"Wa'alaikumsalam cantik. Ada apa ni?" tanya ibu kost ramah.

"Hm..ada kostan kosong ya bu?"

"Oh ada cantik. Cantik mau lihat-lihat dulu kamarnya?"

"Oh boleh bu. Bu panggil saya Clia aja," Clia mengekori ibu kost memasuki lorong-lorong kostan.

Sampai di kamar kost yang ditunjukkan oleh ibu kost, cukup nyaman. Walaupun kecil memang tapi Clia yakin ia akan betah di sini.

"Saya pakai ya bu kamarnya," ujar Clia lalu memberikan sejumlah uang sesuai harga kamar kost.

"Yowes terima kasih yo. Kalo ada apa-apa kasih tahu saya aja yo," ujar ibu kost lalu meninggalkan Clia di kamar itu.

Clia membersihkan tempat ini terlebih dahulu dan mengemas barang barangnya. Setelah itu, Clia mengabari ayah ibunya agar tidak khawatir.

Pukul 15.00
Clia memilih pergi keluar untuk melihat lihat kota Yogyakarta, sekalian mencari lowongan pekerjaan.

Sekitar satu jam Clia berkeliling mencari pekerjaan belum juga diterima di suatu perusahaan. Tenang Clia ini memang cobaannya, jadi harus lebih banyak bersabar.

Hampir 2 jam Clia mengelilingi kota Yogyakarta ini. Cukup lelah memang, di pinggir jalan sepasang mata Clia menemukan kedai es krim yang sangat menggiurkan. Clia lekas mendekati toko tersebut dan langsung memesan es krim strawberry kesukaannya.

"Mas," panggil Clia pada barista kedai eskrim.

"Iya? Mau pesan apa mba," ujar lelaki di depannya.

"Pesan eskrim lah mas," Clia terkekeh. Apa tidak salah bergurau dengan orang asing?

"Mba ini bercanda ya," ujar lelaki itu terkekeh.

Clia tersenyum. "Saya pesan eskrim strawberry dengan toping lengkap ya."

"Siap mba. Mau yang sebesar kepala saya? Atau sebesar kepala mba?" canda lelaki itu.

"Bagaimana kalau sebesar kepala sapi?" Clia mengetuk-ngetuk dagunya.

"Laksanakan mba," Arnold melakukan gerakan hormat pada Clia, membuatnya terkekeh.

"Oh ya jangan panggil saya mba. Panggil Clia aja," ujar Clia membenarkan.

"Jangan panggil saya mas, panggil saya Arnold aja," Arnold meniru gaya bicara Clia. Arnold melanjutkan membuat pesanan Clia.

"Menyebalkan," cibir Clia.

Tak sampai 10 menit Arnold selesai membuat pesanan Clia. "Ini nona."

Clia menerimanya. "Aku kan minta sebesar kepala sapi. Ini hanya sekepal tanganmu saja," Clia mengerucutkan bibirnya.

"Ukuran seperti itu jauh lebih nikmat."

Clia memicingkan matanya. "Kamu membohongiku ya," tunjuk Clia. Arnold tertawa, ternyata Clia bukan gadis polos yang ia pikirkan.

"Sudah. Aku ingin memakannya. Terima kasih, jangan menggangguku," ujar Clia.

"Pekerjaanku lebih penting daripada mengganggumu," ujar Arnold sibuk merapikan peralatan.

"Rese!" Clia memilih menempati kursi paling dekat dengan jalanan. Kebetulan kedai eskrim ini tempatnya terbuka.

Clia termenung memikirkan apa yang akan terjadi selama hidup di kota Yogyakarta ini. Ia menikmati es krim, semilir angin mengelus wajahnya halus. Apakah Clia bisa menjalani hidup sendiri tanpa bantuan orang tua? Atau ia akan gagal ditengah jalan? Clia harap itu nggak terjadi sama dirinya.

Clia membuka tasnya mengeluarkan diary coklat kesayangannya. Ia mulai mencoreng bukunya dengan tulisan indahnya.

 Ia mulai mencoreng bukunya dengan tulisan indahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minggu, 14 Agustus 2020

Hari ini aku mulai menjalani kehidupan yang sebenarnya. Terpisah dari kedua orang tua. Sulit rasanya menjalani kehidupan ini sendiri. Tapi mau bagaimana lagi?
Kerjaanku terus saja mengeluh. Maaf ya semesta. Aku akan berusaha menerima takdir, nasib yang kau gariskan untukku.

Bagaimana ya masa depan ku nanti? Apa aku akan menikah dengan usia 20 tahun? Ah itu terlalu muda dengan usia itu.
Apakah aku akan menjadi kaki tangan di sebuah perusahaan?
Atau menjadi seorang dokter ahli bedah? Mungkin keinginan ku satu ini aku tidak percaya akan benar-benar mewujudkannya.

Aku teringat satu hal dengan perkataan ayahku. 'Rencana Tuhan akan baik bahkan jauh lebih baik'. Begitu katanya. Aku percaya dengan itu, sangat percaya. Perkataan itu saat ini akan menjadi penyemangat hidupku, masalahku. Terima kasih ayah, sudah menciptakan kalimat itu.

-Cliantha Farzana..






***
Vote and koment jangan lupa readers..

Terlalu malam ya aku updatenya? Gak papa ya yang penting udah update:)

Good night para jomloo..

See you...

-van

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Where stories live. Discover now