21. Insiden

2.6K 333 71
                                    

21. Insiden

'Seperti biasa, semesta terlihat senang bermain-main ya... Saat aku ingin melupakan, kamu hadir. Saat aku ingin menjauh, kamu mendekat. Saat aku ingin pergi, kamu datang. Sebenarnya semesta yang sedang bermain-main atau kamu?'- unknown

•°¤°•

Riela berjalan memasuki supermarket lalu mengambil troly yang tersedia. Cewek itu mulai menelusuri rak-rak yang ada. Neneknya meminta Riela untuk belanja bulanan. Beliau tidak bisa ikut karena sedang tidak enak badan jadi Riela hanya diberi daftar belanjaan.

Riela sampai di rak yang berisi berbagai jenis susu. Dia ingin membeli susu untuk neneknya— susu khusus lansia. Riela berjinjit untuk menggapai susu yang terletak dibagian paling atas namun tangannya tidak sampai.

Tangan seseorang yang terulur dari atasnya membuat Riela berbalik. Cewek itu menahan napas saat kepalanya sejajar dengan dada bidang yang ada di depannya.

Riela mendongakan kepalanya bersamaan dengan cowok itu yang menundukkan kepalanya sehingga kini posisi mereka saling bertatapan.

"Adriel" bisik Riela pelan saat menatap wajah Adriel. 

Anehnya Adriel hanya diam dengan posisi seperti itu tanpa berniat menyingkirkan tubuhnya dari depan Riela yang sudah menahan rasa gugupnya setengah mati.

"Pasutri muda masih romantis-romantisnya euy" suara seorang ibu didekat mereka membuat Adriel tersadar, cowok itu langsung mundur beberapa langkah lalu memberikan kotak susu yang dia pegang kepada Riela.

"Mas gak salah ngambil susu? itu susu buat lansia. Susu buat orang hamil disebelahnya" ujar ibu tadi sambil menunjuk susu untuk wanita hamil. Sepertinya ibu itu salah paham, dia mengeri Adriel dan Riela adalah pasangan suami istri muda yang hendak membeli susu untuk ibu hamil.

"Eh enggak kok bu" ujar Riela membantah, wajah cewek itu sudah memerah menahan malu.

Adriel berdehem karena merasa canggung apalagi karena ibu tadi mengira mereka berdua adalah sepasang suami istri. Setelah ibu itu berjalan menjauh, Riela langsung menatap Adriel dan meminta terima kasih.

"Makasih" ujar Riela lalu berjalan meninggalkan Adriel.

"Riela" panggilan Adriel bersama cekalan tangannya dipergelangan Riela membuat cewek itu berhenti dan berbalik ke arah Adriel.

"Gue temenin" ujar Adriel yang langsung mengambil alih troly dari tangan Riela. Cowok itu bahkan tidak menerima penolakan yang Riela berikan.

"Eh gak usah. Aku bisa sendiri" ujar Riela sambil berusaha mengambil kembali troly dari tangan Adriel.

"Gapapa" ujar Adriel sambil tersenyum tipis. Riela terdiam lalu menarik nafasnya.

Iya, kamu gapapa tapi hati aku yang kenapa-kenapa. Batin Riela

Riela akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah Adriel sambil memberikan arahan tentang apa yang harus mereka beli.

"Udah semua deh" ujar Riela sambil memeriksa barang-barang didalam troly.

"Udah?" tanya Adriel dan Riela mengangguk.

ADRIELA [COMPLETE]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz