15. Bahas Mantan

2.6K 354 10
                                    

15. Bahas Mantan

'Pacaran itu suatu proses menuju nikah jadi harus serius. Kalau masih mau main-main jangan pacaran' - unknown

•°¤°•

Sapaan yang Adriel ucapkan seakan hilang di udara saat Riela hanya berdiri didepan cowok itu dengan tatapan yang tidak biasa. Cewek itu hanya diam tanpa mengucapkan apa-apa bahkan hanya untuk sekedar membalas sapaan Adriel.

Adriel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa canggung berdiri didepan Riela yang hanya diam sambil menatapnya.

"Masuk aja" Seakan paham dengan sepupunya yang tiba-tiba menjadi patung didepan Adriel, Edward  langsung bersuara mempersilahkan Adriel untuk masuk.

Riela seolah tersadar, cewek itu langsung menggeser tubuhnya ke samping untuk memberi akses lewat pada Adriel.

Kenapa dia jadi canggung seperti ini? Apa mungkin Riela terlalu terkejut karena cowok itu datang kerumahnya? Mungkin memang seperti itu.

Adriel berjalan menuju teman-temannya, cowok itu langsung mengambil tempat duduk disebelah Justin yang masih sibuk mengunyah lasagna buatan Riela. Sepertinya cowok kulkas itu ketagihan.

Riela menarik nafasnya, rasa gugup langsung menderanya. Mati-matian dia menghindari Adriel tapi cowok it malah datang kerumahnya. Benar-benar kacau.

Cewek itu berbalik, mata nya langsung bertemu dengan iris Edward yang sedang menatapnya seolah bertanya 'are you okay?' Riela seolah paham, cewek itu mengangguk dengan senyum tipis dibibirnya yang dibalas Edward dengan senyum serupa.

Riela kembali duduk. Cewek itu mengambil duduk disebelah Xaviera yang posisinya berhadapan dengan Justin dan Adriel.

"Kok lo bisa tau rumahnya Riela?" itu suara Ben. Cowok itu bertanya dengan kening menyerngit bingung sambil tangannya mencomot martabak yang ada di atas meja.

"Punya gue itu anjim!" seru Zegas sambil memukul tangan Ben yang terus mengambil martabak red velvet milik Zegas.

"Bagi dikit aelah" ujar Ben

"Dikit pala bapak kao! Dari tadi lo ngambil punya gue terus!" omel Zegas kesal sedangkan yang diomeli hanya menampakan senyum tidak berdosanya.

"Gue minta sharelok dari Danio" Adriel baru menjawab pertanyaan setelah Ben dan Zegas selesai berbicara.

"Oh gitu" ujar Ben sambil manggut-manggut.

"Gimana lo sama Stella?" pertanyaan dari Justin membuat mereka semua diam. Selain karena terkejut dengan pertanyaan cowok itu yang biasanya paling terlihat tidak tertarik dengan lika-liku hubungan Adriel dan Stella, mereka juga ingin tahu bagaimana perkembangan hubungan Adriel dan Stella. Apalagi Adriel sempat bilang kalau dia ingin meminta kejelasan dari Stella.

Adriel yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian langsung berdehem pelan.

Riela menatap Adriel lurus  menantikan jawaban dari cowok itu.

"Gue...."

"Dilihat dari wajah lo yang kusut pasti gak ada kemajuan kan?" suara Nobel memotong seolah bisa menebak apa yang akan Adriel katakan.

Adriel mengangguk.

"Serius?" ujar Ilham tidak percaya. Adriel kembali mengangguk.

"Terus gimana? lo masih bertahan sama dia?" tanya Danio.

"Yah mau gimana lagi? gue sayang banget sama Stella" ujar Adriel dengan nada serius.

Edward yang sedari tadi hanya menyimak langsung mengalihkan pandangan nya pada Riela. Meneliti raut wajah sepupunya itu. Tidak ada apa-apa disana. Wajah Riela terlalu datar dan Edward benci itu. Dia tidak suka kalau Riela menyembunyikan apa yang dia rasa.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang