28. Saran

2.5K 334 152
                                    

28. Saran

'Aku lebih baik menyesal karena telah mengungkapkan perasaan ku daripada menyesal karena terus memendamnya,' — Riela Daniella

•°¤°•

Begitu pulang dari sekolah, Riela langsung mengajak Jane dan Xaviera menuju rumahnya. Mereka bertiga langsung menolak saat Edward menawarkan tumpangan menuju rumah Riela. Xaviera mengendarai motor besarnya, sedangkan Jane meminta sopirnya untuk menjempur dirinya dan Riela.

Ketiga cewek itu langsung pergi dari sekolah dengan terburu-buru. Xaviera awalnya di buat bingung oleh tingkah Riela dan Jane yang terlihat menyembunyikan sesuatu hingga akhirnya Jane berbisik pada Xaviera. Tentu saja Xaviera kaget bukan main. Cewek itu hampir saja berteriak tapi dengan cepat Jane membekap mulutnya.

Disinilah mereka bertiga sekarang. Duduk bersila diatas karpet berbulu didalam kamar Riela.

Riela baru saja selesai menceritakan tentang perasaannya yang salam ini dia simpan. Dia meminta pendapat dari kedua sahabatnya. Apa yang harus dia lakukan.

"Kenapa gak dari dulu lo ngasih tau kalau lo naksir sama si Adriel?" todong Jane. Cewek itu heran mengapa Riela mau-mau saja menyimpan perasaannya selama ini padahalkan kalau mau dibilang, Edward bisa saja membantu Riela agar dekat dengan Adriel.

"Gue bingung harus gimana," ujar Riela mengeluarkan keraguannya.

"Gue juga ngerasa gak pantes bu...,"

"Gak pantes gimana sih?" sela Xaviera kesal. Dia tidak suka kalau Riela insecure seperti ini. Riela itu cantik. Sangat cantik malah. Dia juga pintar. Mengapa harus merasa tidak pantas seperti itu?

"Lo cantik Ri, pintar juga. Lo gak kebanyakan gaya kaya cewek-cewek di sekolah aja tetap cantik. Yang gak mau sama lo itu buta matanya," Jane menganggukkan kepala setuju dengan ucapan Xaviera.

Riela menarik nafasnya. Lalu dia harus bagaimana sekarang?

"Jadi gue harus gimana?" tanya Riela dengan tatapan bingung. Dia benar-benar membutuhkan saran dari kedua sahabatnya ini.

"Ungkapin aja perasaan lo," ujar Xaviera memberi saran.

"Eh masa gitu?" tanya Jane kaget. Masa harus Riela yang confess?

"Iyalah. Terus gimana menurut lo?" tanya Xaviera balik.

"Masa Riela confess? kan dia cewek?" Xaviera memutar bola matanya malas.

"Emanisipasi wanita, Jane. Percuma Ibu Kartini naikin derajat wanita kalau mau confess aja takut," ujar Xaviera sambil mencomot keripik kentang didepannya.

Jane termenung. Benar juga sih. Cewek itu kemudian menatap Riela dengan tatapan yakin lalu mengangguk.

"Lo harus confess!" ujar Jane mantap.

Riela menatap Jane dan Xaviera bergantian dengan tatapan ragu. Apa dia harus confess? lalu setelah confess dia harus bagaimana?

"Isi confess itu beda-beda. Ada yang confess cuma buat ngasih tahu kalau dia punya perasaan. Tapi ada juga yang setelah bilang kalau dia punya perasaan, dia juga minta buat jadi pacar. Lo mau yang mana?" tanya Xaviera pada Riela yang kini terperanjat.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang