35. Perasaan Yang Terbagi

2.4K 338 155
                                    


Spam 💚 yang nungguin ADRIELA update.

Jam berapa kalian baca part ini?

Satu kata buat cerita ini?

Happy Reading sunbies💚

34. Perasaan Yang Terbagi

'Semua akan menjadi rumit ketika hatimu terisi oleh dua orang'

•°¤°•

Adriel masih setia duduk dibalik kemudinya tanpa berniat keluar. Sudah satu jam cowok itu sampai di cafe tempatnya janjian dengan Stella namun yang dia lakukan hanya berdiam didalam mobilnya dengan mata yang terus mengamati Stella yang masih duduk didalam sana lewat kaca cafe. Sudah satu jam terlewati namun Adriel tidak mendapati gerak-gerik yang menandakan bahwa cewek itu akan meninggalkan cafe. Stella masih setia menunggunya.

Adriel menghembuskan nafasnya kasar. Dia tidak ingin munafik. Perasaannya masih ada untuk cewek itu dan Adriel tidak tahu apakah keputusan untuk menemui cewek itu adalah keputusan yang benar. Mengingat seberapa besar perasaannya pada Stella sebelumnya, Adriel takut. Dia takut bahwa perasaan itu kembali membuncah begitu dia duduk didepan cewek itu.
Belum lagi Adriel tidak tahu apa yang akan dikatakan oleh Stella.

Bagaiman jika semuanya menjadi rumit jika dia menemui Stella?

Huh.

Lagi-lagi Adriel menghembuskn nafasnya kasar. Cowok itu bergerak membuka pintu mobilnya, memilih melangkah masuk menuju cafe tepatnya menuju meja disudut ruangan dekat kaca tempat Stella tengah duduk sambil mengaduk-aduk minumannya.

Setiap langkah yang Adriel ambil terasa sangat berat. Cowok itu mengepalkan tangannya kuat, berusaha menahan gelenyar aneh didalam dadanya.

Merasa seseorang tengah berjalan kearahnya, Stella mengangkat kepalanya yang tengah tertunduk. Secepat Stella mengangkat kepalanya secepat itu pula mata keduanya bertemu.

Stella bisa merasakan bagaimana jantungnya berdetak dengan irama yang sama setiap kali dia melihat Adriel. Semuanya masih sama. Dia masih berdebar dengan kencang untuk Adriel Alvaraldo Dollan. Perasaannya tidak berkurang sedikit pun. Hal yang membuat Stella semakin yakin untuk kembali memperjuangkan cowok yang sudah dia sia-siakan karena keputusan bodohnya tempo hari.

"Kamu mau pesen apa? biar aku pesenin." Stella bertanya dengan senyum dibibir begitu Adriel sudah duduk dihadapannya.

"Gak usah," tolaknya.

Senyum Stella perlahan luntur saat mendapati nada ketus dalam suara Adriel. Cowok itu bahkan menatapnya dengan datar. Tidak ada tatapan hangat penuh cinta seperti dulu.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Adriel langsung. Dia tidak ingin berbasa-basi. Sangat sulit baginya menatap Stella dengan jarak sedekat ini.

Apalagi sorot mata cewek itu yang terlihat sedih dengan sikap Adriel padanya membuat cowok itu bersusah payah menahan diri agar tidak memeluk cewek didepannya ini.

Adriel tidak ingin munafik. Dia merindukan sosok Stella.

"Maaf," lirih Stella. "Maaf udah nyakitin kamu," tambahnya. Cewek itu menatap Adriel tepat dimatanya. Adriel bisa merasakan tatapan penuh penyesalan dari kedua bola mata Stella.

ADRIELA [COMPLETE]Where stories live. Discover now