55. Thank You [Ending]

3.2K 274 55
                                    

Jam berapa kalian baca cerita ini?

Happy/sad ending?

Follow ig aku @skmexantry_
Tiktok aku @exsuntry

Happy reading!

55. Thank You

Waktu berlalu begitu cepat, banyak hal yang terjadi sebagai proses mendewasakan remaja-remaja yang kini baru selesai menghadapi hari terakhir Ujian Nasional. Ada rasa bahagia dan lega yang dirasakan mereka masing-masing. Namun, disamping itu, mereka tidak dapat menyembunyikan rasa sedih mereka karena setelah ini pastinya beberapa dari mereka akan menemui perpisahan.

Menjadi jauh karena masing-masing harus mengejar cita-cita hingga sampai ke negeri orang.

Danio contohnya, dihari terakhir Ujian Nasional- ketika mereka beramai-ramai menuju rumah Adriel untuk berkumpul dengan gen 2 yang tidak bisa hadir disekolah karena kelas 10 dan 11 diliburkan selama Ujian Nasional berlangsung, cowok itu memberikan kabar mengejutkan bahwa dia akan melanjutkan study keluar negeri.

"Gue bakalan lanjut ke luar." begitu katanya ketika mereka semua duduk dalam ruangan yang sama.

"Bohong kan lo?" itu adalah respon pertama yang datang dari Ben, cowok itu menatap Danio dengan tidak yakin.

"Serius," jawab Danio dengan wajah yang menunjukan keseriusannya. Hal itu membuat semua teman-temannya terdiam. Tidak ada satupun dari mereka yang mengira kalau Danio akan kuliah di luar negeri.

Wajah Ben seketika berubah, tampak sedih. Bagaimanapun juga, dia yang paling sering bersama dengan Danio.

"Lanjut kemana?" tanya Adriel.

"SNU," jawabnya.

"Korea?" timpal Edward.

Danio mengangguk. Seoul National University akan menjadi tujuannya setelah ini.

"Jaga diri disana," pesan Nobel. Danio menarik senyum tipis lalu mengangkat jempolnya. Cowok itu melempar tatap pada Xaviera yang sedari tadi diam dan hanya menatap kearahnya, namun gadis itu langsung memalingkan muka ketika Danio menatapnya.

"Eh jangan pada sedih dulu!" ujar Zegas kencang karena tiba-tiba suasana berubah melow. Dia tidak suka.

"Iya euy, jangan pada sedih atuh!" ujar Haikal setuju dengan Zegas.

"Gimana bang ujian nasionalnya?" tanya Nevan berinisiatif mengubah topik pembicaraan.

"Aman," ujar Adriel.

"Seperti ujian pada umumnya," ujar Ilham santai.

"Gue tadi ngisi pake cap cip cup," ujar Ben dengn cengiran lebarnya.

"Emang lo tuh generasi perusak bangsa," timpal Zegas tajam.

"Bajingan lo!" ujar Ben tidak terima.

"Gelut bang!" Zacian memanas-manasi, tampak bersemangat melihat pergelutan yang sebentar lagi akan terjadi diantara Ben dan Zegas. Austin yang duduk disebelah Zacian tampak ikut bersemangat.

"Kalem woi kalem!" kali ini Danio menjadi penengah Ben hendak menuju ke arah Zegas.

"Kompor banget lo," desis Flavi sambil menyikut Zacian.

"Hehehe," cengir cowok itu ketika ditegur oleh Flavi.

"Karena bentar lagi kita udah lulus, otomatis Sergios sepenuhnya kalian yang lanjut," ujar Adriel. Cowok yang memegang jabatan sebagai ketua Sergios gen 1 itu berujar sambil menatap satu-satu anak-anak gen 2 yang duduk didalam ruangan itu.

ADRIELA [COMPLETE]Onde histórias criam vida. Descubra agora