41. Perjuangan

3.4K 385 390
                                    

SUNBIES PADA BARBAR EUY. PERTAHANKAN!!

100 vote+250 komen bisa gak nih? wahahahhaha ayo bisa yok

Selamat membaca!

41. Perjuangan

'Perjuangkan apa yang  pantas diperjuangkan.'

•°¤°•

Satu minggu mereka putus dan Adriel tidak pernah berhenti mengejar Riela. Walaupun dia hanya selalu berakhir diabaikan tapi Adriel tidak menyerah. Cowok itu terus mendekati Riela dengan segala caranya. Seperti saat ini, Adriel tengah berjalan disamping Riela yang tengah memegang tumpukan buku untuk di kembalikan ke perpustakaan.

"Aku bantuin yah." Adriel bergerak ingin mengambil buku dari Riela tapi cewek itu menghindar.

"Gak usah, makasih." Riela terus berjalan hingga dia berbelok menuju perpustakaan dan Adriel terus mengikuti.

Cowok itu berhenti didepan pintu masuk perpustakaan. Dia memilih menunggu Riela diluar namun cukup lama dia menunggu, Riela tidak kunjung keluar dari sana. Hal itu membuat Adriel kesal. Cowok itu membuka pintu perpustakaan lalu berdiri disana.

"Kamu dimana?" Adriel berteriak. Mengabaikan fakta bahwa dia berada diperpustakaan.

"Riela!" panggilnya lagi. Cowok itu mengabaikan tatapan orang-orang padanya. Bahkan suruhan untuk diam tidak dia perdulikan.

"Ela kamu kalau gak keluar aku bakalan teriak terus disini!" ancamnya dan berhasil.

Riela yang tadinya duduk dipojokan dibalik sebuah rak buku mendengus kesal. Cewek itu berjalan menghampiri Adriel dengan wajah kesal. Gara-gara kelakuan Adriel, sekarang Riela menjadi pusat perhatian.

"Kamu kenapa sih," desis Riela dengan suara pelan. Matanya melihat kesekeliling dengan wajah tidak enak.

Bukannya takut, Adriel malah tersenyum lebar menampilkan gigi-gigi putihnya.

"Ke kantin bareng yuk?" ajaknya namun Riela menggeleng pelan "Kamu sendiri aja," ujarnya kemudian berjalan keluar dari perpustakaan.

Adriel menyamakan langkahnya dengan Riela. "Kamu gak laper?" tanya Adriel kini dia sudah berada didepan Riela dan berjalan dengan gerakan mundur.

"Jalan yang bener Adriel," tegur Riela namun Adriel mengabaikannya, dia berjalan dengan cara yang sama.

GRAP

Cowok itu mematung tiba-tiba saat Riela menarik tangannya tiba-tiba hingga membuat tubuh keduanya saling menempel.

Riela dengan cepat bergerak menjauh.

"Kamu hampir nabrak tembok," ujarnya. Adriel berbalik dan melihat pilar yang yang berada dibelakang. Riela berdehem lalu melangkah melewati Adriel.

Adriel menatap Riela dari belakang lalu tersenyum senang. "Ela tungguin," serunya.

"SAYANG!" teriaknya membuat orang-orang menatap kearahnya. Riela yang berjalan didepan setengah mati menahan malu dia berjalan dengan sedikit menunduk sambil menutup wajahnya dengan tangan kirinya.

ADRIELA [COMPLETE]Where stories live. Discover now