13. Meminta Kejelasan

2.8K 368 30
                                    

13. Meminta kejelasan

'Cari saja yang lain meski butuh waktu daripada menunggu tapi dalam ketidakpastian. Jangan bodoh. Waktu terlalu berharga untuk disia-siakan' - unknown

•°¤°•

Xaviera baru saja berjalan menjauhi Diandra saat langkahnya harus terhenti didepan Stella yang berdiri sambil menatapnya.

"Harus banget lo gituin Diandra?" suara Stella yang terdengar marah membuat Xaviera mengangkat alisnya. Anak-anak Sergios menatap Stella dengan tatapan terkejut.Baru kali ini mereka melihat Stella seperti itu. Riela dan Jane juga menunjukan reaksi yang sama seperti yang lain nya.

Stella menatap Xaviera dengan tajam. Dia marah. Selama ini dia hanya bisa diam ketika Diandra—sahabatnya diperlakukan kasar tapi kali ini dia tidak bisa diam saja, walaupun Diandra selalu cari ribut tapi tidak seharusnya Xaviera melakukan kekerasan fisik pada sahabatnya itu.

"Harus. Kenapa? lo gak suka?"tanya Xaviera dengan tatapan datar, dagunya terangkat menantang Stella.

"Jelas gue gak suka! Dia itu sahabat gue!" suara Stella meninggi, dia benar-benar marah.

"Coba lihat apa muka gue kelihatan peduli?" ujar Xaviera sarkas. Stella semakin menatap Xaviera tajam.

"Gue gak peduli! Mau dia sahabat lo kek! Apa kek! Gue gak peduli!" ujar Xaviera.

"Lo bisa gak ngehargain orang? Di ajarin sopan santun gak lo?!" ujar Stella masih dengan nada tinggi. Mereka menganga melihat sisi lain dari Stella.

"Gue hargain lo kok" ujar Xaviera enteng. Sengaja tidak mengerti maksud ucapan Stella. Dia ingin cewek itu lebih terang-terangan mengatakan maksud ucapan nya.

"Hargain sahabat gue!" Nah. Benar saja, Xaviera langsung tersenyum miring mendengar ucapan Stella.

"Lo minta gue hargain sahabat lo?" tanya Xaviera namun Stella hanya diam seolah-olah itu tanda iya.

Xaviera terkekeh pelan lalu detik berikutnya ekspresi gadis itu terlihat datar, tatapan nya menajam. Cewek itu maju selangkah mendekati Stella.

"Ajarin dulu sahabat lo cara menghargai orang. Baru gue hargai" bisik Xaviera tepat di telinga Stella.Cewek itu melirik Stella lalu berjalan menjauhi nya lalu menyenggol bahu Stella dengan sengaja.

Xaviera berjalan sambil melirik Adriel yang menatapnya tajam. Bodo amat. Xaviera tidak peduli kalau setelah ini Adriel akan marah padanya karena mengasari Stella.

"Makin lama Rara makin serem" ujar Ben sambil bergidik ngeri.

"Heran banget gue. Kenapa coba kita selalu diem kalau Rara lagi gitu? Cuma nonton. Kagak ngapa-ngapain" ujar Danio keheranan. Cowok itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Takut jadi korban" ujar Zegas kelewat jujur.

"Takut di tampol, Gas?" tanya Ilham sambil menahan tawanya.

"Hooh" jawab Zegas sambil menganggukan kepalanya.

"Lemah!" ujar Nobel

"Dih bangke. Lo juga lemah!" ujar Zegas tidak terima dikatai lemah.

Stella berjalan mendekati Adriel, melirik cowok itu sebentar lalu berjalan menjauh tanpa mengatakan apa-apa.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang