14. Kedatangan Dia

2.7K 379 18
                                    

14. Kedatangan Dia

'Kamu kayak pelangi. Suka muncul tiba-tiba' - Riela Daniella Johnson

•°¤°•

Riela, Edward, Jane, Justin dan Nobel baru saja sampai di supermarket yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Riela tapi cukup lengkap untuk mencari apa yang mereka mau.

Edward dengan cepat mengambil troly lebih dulu sebelum Riela bergerak mengambilnya.

"Aku aja" ujar Edward lalu berjalan duluan bersama Jane sedangkan Riela sendiri hanya mendengus. Cewek itu tengah menggendong anjingnya begitu juga dengan Jane.

"Kayak tau aja mau beli apa" ujar Riela pelan lalu berjalan mengikuti Edward dari belakang. Mereka terus berjalan mengikuti Edward sampai akhirnya cowok itu berbalik lalu menatap Riela. Riela juga menghentikan langkahnya lalu menatap sepupunya itu seolah bertanya 'Kenapa?'.

"Mau beli apa?" Riela mendengus sambil memutar bola matanya. Nah kan, sok tahu sih.

"Makanya jangan sok tahu" ujar Riela lalu bergerak mengambil alih troly dari Edward.

"Biar cepet gue bagi tugas yah" ujar Riela lalu mulai menyebutkan apa saja yang harus dicari.

"Ada yang kurang jelas?" tanya Riela setelah selesai menyebutkan bahan-bahan apa saja yang harus mereka beli.

"Boleh beli daging buat barbequan nanti malam gak?" tanya Nobel lebih tepatnya meminta persetujuan.

"Gimana?" tanya Riela meminta persetujuan yang lain dan mereka pun mengangguk setuju.

Setelah mendapat anggukan setuju, mereka langsung berpencar untuk  mencari bahan-bahan yang sudah Riela sebutkan tadi. Edward tentu saja berjalan bersama Jane, Nobel lebih memilih sendiri karena tugasnya tidak terlalu banyak alhasil Justin yang menemani Riela. Itu usulan Nobel dengan alasan badan Justin tinggi jadi jika Riela membutuhkan bantuan untuk mengambil barang yang berada di rak paling tinggi dan tidak bisa dijangkau, Justin bisa membantu.

Keheningan mengambil alih ditengah-tengah Riela dan Justin. Riela memang tidak terlalu akrab dengan Justin, ditambah lagi cowok bernama lengkap Justin Franstian itu memang cocok di sebut kulkas berjalan jadi jangan berharap kalau mereka berdua akan rajin mengobrol.

"Mau masak apa?" Riela menoleh saat suara Justin terdengar, sedikit terkejut karena cowok itu bersuara duluan membuka percakapan di antara mereka.

"Lasagna sama fettucine" jawab Riela sambil sesekali memasukan barang-barang dia butuhkan kedalam troly. Mereka berdua berjalan berdampingan dengan Justin yang sedang mendorong troly.

"Lasagna masakan itali bukan?" lagi-lagi Riela dibuat terkejut karena Justin. Dia pikir cowok itu hanya akan menjawab 'oh 'iya' atau kata pendek lain nya yang langsung menutup obrolan mereka tapi ternyata dugaan nya salah. Cowok itu malah mengeluarkan pertanyaan lain.

"Iya. Pernah nyoba?" tanya Riela mengimbangi obrolan diantara mereka.

"Belum" ujar Justin sambil menggeleng.

"Yaudah nanti jangan lupa dicobain yah. Jangan sampai keduluan Edward soalnya dia suka banget sama lasagna. Suka kebablasan kalau makan itu" ujar Riela panjang lebar mengingat kebiasaan sepupunya yang doyan makan lasagna apalagi jika itu buatan Riela. Biasanya Edward akan menelpon Riela di waktu-waktu tidak terduga hanya karena cowok itu ingin makan lasagna dan meminta Riela membuatkan nya. Padahal bisa tinggal beli tapi Edward selalu beralasan kalau buatan Riela lebih enak. Memang dasarnya Edward ingin merepotkan Riela. Dasar.

ADRIELA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang