Chapter 43 - Bad Dreams

57.6K 2.9K 79
                                    

Pria bermata biru itu berkali-kali menghela napasnya kasar. Ia tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Seharusnya di jam itu ia sudah meninggalkan gedung kantornya.

Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu membuat ia menolehkan kepalanya ke pintu yang sebelumnya pandangannya berada di selembaran kertas.

"Masuk," ujarnya membuat orang yang berdiri di depan pintu kaca itu melangkahkan kakinya berjalan memasuki ruangan.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Darel menatap pria berjas hitam itu dengan pandangan datar. Sejak tadi ia sudah menunggu kedatangannya.

"Wanita itu menolaknya, sir." Billy menundukkan kepalanya tidak berani menatap tuannya. Tugasnya telah gagal ia laksanakan.

"Apa?! Dia menolaknya?" tanya Darel lagi mencoba memastikan pendengarannya. Itu pasti tidak benar, jalang itu tidak mungkin menolaknya!

Pria berjas hitam yang ada dihadapan Darel semakin dalam menundukkan kepalanya.

"Yes, sir."

Darel melempar lembaran kertas yang ada di tangannya ke lantai hingga membuat lembaran kertas itu berserakan di mana-mana. Pria itu bangun dari duduknya, ia meninggikan suaranya. "Apa kau sudah menambahkan penawaran kontraknya?!"

Billy berusaha bersikap tenang dengan kemarahan tuannya itu.

"Sudah, sir. Tapi wanita itu tetap bersikeras untuk mempertahankannya."

Darel mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Apa yang di inginkan jalang sialan itu sebenarnya? Ia sudah memberikan penawaran uang dengan jumlah yang banyak, tapi wanita itu tetap ingin mempertahankan kandungannya? Ah, seharusnya ia tidak meremehkan wanita itu.

"Baiklah. Jika itu maunya, akanku buat dia menyesali keputusannya!"

Darel tersenyum miring. Akan ia lakukan apa pun itu demi tercapai keinginannya.

"Hancurkan karirnya Bill! Dengan begitu dia akan kembali mengambil uang yang aku berikan," ujar Darel dengan seringai iblis miliknya.

Billy menganggukkan kepalanya patuh.

"Perintah anda akan terlaksana, sir."

____________________________________

"Jangan!"

"Tidak! Kumohon jangan lakukan itu..!"

Pisau tajam dapur yang berada di tangan wanita itu di arahkan ke leher anak laki-laki yang berumur 4 tahun. Anak itu terus menangis, tidak mampu berbuat apa-apa selain menangis kencang.

Pisau dapur itu berada hanya beberapa senti di lehernya. Satu gerakan saja dapat membuat mata pisau itu menggores kulitnya yang selembut sutra. Dan gerakan kecil dari wanita itu menggoreskan sedikit luka di lehernya.

"Tidak! Mommy!" teriaknya tanpa sadar.

Darel langsung terbangun dari tidurnya. Butiran keringat yang banyak membasahi dahinya. Napas pria itu tidak beraturan. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Mimpi buruk itu datang kembali ke dalam tidurnya. Mimpi yang menampilkan kejadian masa lalu yang sangat di bencinya.

Darel sudah mencoba berbagai cara untuk menghilangkan mimpi buruk itu. Tapi tidak ada satu pun obat atau dokter yang mampu menyembuhkannya.

Pria itu menatap sekeliling kamarnya lalu berhenti pada seorang wanita yang tengah tertidur lelap di sampingnya. Syukurlah ia tidak membangunkannya. Wanita itu pasti sangat lelah setelah apa yang ia lakukan padanya.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang