Chapter 24 - Fly To Los Angeles

90.4K 4.3K 22
                                    

Maaf.. Maaf ya lama updatenya😔✌

Langsung aja!

Happy reading!
________________________________________

Menjelang sore hari matahari sudah tidak seterik biasanya. Liana baru saja pulang dari kerjanya. Ia cukup lelah hari ini. Banyak sekali tugas-tugas kantor yang ia kerjakan, di tambah lagi dengan bisikan dan obrolan orang-orang kantor yang membuat ke dua telinga Liana terasa perih dan panas.

Mereka tidak henti-hentinya menggosipkan hubungannya dengan Bos berengsek itu. Mereka semua mengatakan bahwa ia adalah teman tidur pria itu. Liana bahkan belum pernah melihat tubuh polos pria itu tanpa sehelai benang pun. Apa itu bisa di katakan teman tidur? Mengapa orang-orang bodoh itu suka sekali membicarakan kebohongan?

Liana menghela napasnya pelan. Saat makan siang tadi Liana tidak berhasil bernegosiasi dengan Bos berengsek itu. Ternyata pria itu cukup sulit untuk diajak kerja sama. Liana tidak akan menyerah ia akan mencobanya lagi nanti.

"Astaga! Aku melupakannya!" Liana beranjak dari sofa lalu berlari kecil menuju kamarnya.

Beberapa menit saat Lisa pergi, Liam menelpon Liana dan mengajak wanita itu untuk makan malam bersama keluarganya. Liana sungguh tidak bisa menolaknya karena ia tidak ingin mengecewakan pria baik itu.

Hubungan Liana dengan Liam semakin dekat semenjak pria itu mengajak Liana makan malam di restoran Italia seminggu yang lalu. Liana rasa memiliki teman pria yang berada di dekatnya bukanlah ide yang buruk.

"Ya tuhan.. Apa yang harus aku kenakan?" Liana mengacak-acak lemari pakaiannya. Ia tidak menemukan satu pun baju yang cocok untuk ia kenakan.

Di Lemarinya hanya ada baju kantor yang biasa Liana kenakan dan beberapa celana jeans. Selama ia tinggal di sini Liana belum pernah berbelanja pakaian di toko. Ia sangat bingung harus memakai apa. Jika Liana meminjam baju milik Lisa pasti sudah tidak ada di lemarinya, karena wanita itu memindahkan semua isi lemari pakaiannya ke dalam koper besar yang dibawanya. Liana paham betul dengan sikap teman baiknya itu.

Drrtt... Drrtt..

Ponsel yang Liana letakkan di atas nakas berdering pertanda ia memiliki panggilan masuk. Liana tanpa pikir panjang langsung menekan tombol hijau lalu menempelkan ponsel itu ke telinga kirinya.

"Aku sudah di lobi. Apa kau sudah siap, Liana?"

"Belum.. Ma-maksudku sebentar lagi aku siap."

"Ba--"

"Beri aku waktu lima menit, aku akan siap dalam waktu lima menit, Liam."

"Ya. Baiklah, Liana."

Tidak ada pilihan lain. Liana langsung secepat kilat mengganti pakaiannya dengan Blush hijau yang memiliki kancing dan rok berwarna krem yang panjangnya selutut. Lalu menaburkan bedak tipis di wajahnya dan memoles lipstik di bibirnya. Liana memasukkan ponsel miliknya ke dalam tas selempang berwarna hitam.

 Liana memasukkan ponsel miliknya ke dalam tas selempang berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang