Chapter 39 - You're A Jerk Boss

87.6K 3.4K 88
                                    

"Sekarang hanya ada kita, Liana."

Darel kembali mendaratkan bibirnya ke bibir ranum Liana. Pria itu melumat, menyesap dan menggigit kecil bibir Liana. Ia menarik tengkuk wanita itu untuk memperdalam ciumannya. Sementara Liana mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Ia tidak mampu menolak ciuman yang memabukkan itu barang sedetik pun. Pria itu sangat ahli dalam berciuman, Liana bahkan tidak mampu mengimbanginya.

Wanita itu terengah-engah setelah Darel melepaskan ciumannya. Mereka berdua menghirup oksigen di sekitar sebanyak mungkin. Setelah di rasa cukup Darel kembali mendaratkan bibirnya ke bibir ranum Liana. Kali ini ciuman itu lebih kasar dan menuntut.

Darel menggigit keras bibir bawah Liana yang membuat wanita itu mengerang. Ia memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Liana mengabsen seluruh gigi putihnya. Mereka berdua saling mencecap dan saling bertukar saliva. Tanpa di sadari mobil yang di tumpangi mereka telah berhenti di depan mansion megah.

Darel tentu tidak akan membiarkan ini berakhir begitu saja. Pria itu keluar dari mobilnya dengan Liana yang berada di gendongannya. Liana tanpa sadar melilitkan kedua kakinya di pinggang Darel lalu kedua tangannya ia lingkarkan ke pundak pria itu.

Tanpa melepaskan ciuman mereka Darel membawa Liana ke dalam kamar yang di dominasi warna hitam pekat. Pria itu menghentikan ciumannya, Darel melepaskan jas serta dasi yang dikenakannnya.

"My mouth wants to do sexy things to you!" [Mulutku ingin melakukan hal-hal seksi padamu!] ucap pria itu serak.

Darel melumat habis bibir mungil Liana. Ia tidak membiarkan Liana menghirup udara. Bibir kasarnya mulai turun ke leher jenjang Liana, sesekali Darel menggigitnya lembut. Ia membuat tanda merah disana. Di sisi lain tangannya mulai membuka satu persatu kancing blush putih yang dikenakan Liana.

Liana menggeleng. Seperti ada suara lonceng keras di kepalanya, yang menandakan ia harus berhenti sampai disini. Liana tidak bisa melanjutkannya.

Liana dengan kasar mendorong dada bidang Darel.

"Cukup Darel! Hentikan semua ini!"

Liana memasang kembali kancing bajunya. Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, lalu mengenakan high heels merahnya dan berjalan menuju pintu. Belum sempat Liana menekan gagang pintu, Darel sudah mencekal tangannya lebih dulu. Ia menggendong Liana seperti membawa karung beras.

Liana meronta. Ia berulang kali memukul punggung Darel.

"Darel! Turunkan aku!"

Darel dengan kasar meletakkan tubuh Liana ke ranjang. Ia mengambil dasinya yang berada di atas nakas.

"Apa yang akan kau lakukan, Darel?" Liana menyipitkan kedua matanya, curiga.

Darel tidak menjawab pertanyaan Liana. Ia dengan kasar mengikat kedua tangan Liana ke tepi ranjang besi.

"Darel! Lepaskan ikatan ini!" ucap Liana kembali meronta.

"Maaf Liana, aku tidak bisa."

"Darel! Lepaskan ikatannya sekarang!"

Darel menggeleng pelan.

"Ini sudah ketiga kalinya kau mempermainkan aku, Liana." Darel menyeringai.

"Kali ini, aku tidak akan melepaskanmu," ucap Darel lembut sembari membelai pipi Liana.

"Kumohon Darel! Lepaskan aku!" Liana memohon. Kini kedua matanya mulai berair. Liana terisak.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang