Chapter 53 - Hoping For A Miracle

36K 1.4K 282
                                    

Ruang operasi rumah sakit jauh lebih tenang dan menegangkan. Tidak banyak orang berlalu lalang di sekitar. Seorang wanita cantik dengan rambut panjangnya yang kusut tampak tengah memandang kosong ke arah lampu berwarna merah di atas pintu operasi pertanda operasi sedang berlangsung. Sudah sejam lamanya tapi sampai sekarang tidak ada tanda lampu berganti warna menjadi hijau.

"Ayo kita pergi, Liana!" panggil Lisa dengan suara keras, karena sedari tadi sahabatnya itu tidak mendengarkan panggilannya.

Liana menatap wanita di depannya dengan pandangan sendu. "Tidak, Lisa. Aku tidak bisa pergi. Aku akan tetap di sini," ucapnya dengan air mata yang sudah mengering di wajahnya.

"Apa yang kau katakan, Liana?" Lisa tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

Wanita bermata cokelat itu berdiri dari duduknya. "Aku akan bersamanya. Aku tidak bisa meninggalkannya." Ia sudah berjanji pada pria itu untuk tetap bersamanya. Apa pun yang terjadi ia tidak akan meninggalkannya.

"Apa kau serius?! Apa kau lupa dengan apa yang sudah dia lakukan padamu? Karena dia kau dalam bahaya!" seru Lisa dengan suara tinggi. Ia sudah mengetahui alasan mengapa wanita tidak waras itu menculik Liana. Polisi baru saja mengintrogasi dirinya dan sahabatnya itu sekarang polisi sedang mencari informasi lewat Lucas.

"Gara-gara dia kandungan mu hampir terancam!" Karena insiden penculikan itu Liana juga melewatkan penerbangannya.

"Kau melupakan satu hal penting, Lisa." Liana kembali meneteskan air matanya.

"Karena aku dia berada di ambang kematiannya! Dia menyelamatkan nyawaku dan bayi ku." Wanita itu mengelus lembut perut ratanya dengan senyum menyedihkan.

"Aku bahkan tidak tahu apa dia akan sadar atau tidak!" Liana kembali teringat saat di mana ia melihat pria itu berlumuran darah di depan matanya, ingatan itu terus berputar di kepalanya membuat ia trauma berat.

"A.. Aku tidak tahu apakah dia akan selamat.." Wanita itu menjatuhkan dirinya di lantai putih rumah sakit kedua kakinya seolah tidak kuat menopang berat tubuhnya. Liana terisak, air matanya tidak berhenti mengalir.

Lisa yang melihatnya langsung memeluk erat tubuh sahabatnya.

"Tenangkan dirimu, Liana." Lisa mengelus pelan punggung rapuh sahabatnya.

"Hikss.. A.. Aku tidak tahu, Lisa.. Apa dia bisa melewati masa kritisnya? Aku sama sekali tidak tahu."

"Kumohon, Liana. Tenangkan dirimu, kau sedang mengandung!" seru Lisa mengingatkan. Sahabatnya itu tidak boleh sampai stress karena itu bisa mempengaruhi janin yang ada di perutnya.

Air mata Liana terus mengalir. Ia ingin menghentikannya tapi tidak bisa. "Ke.. Kenapa?"

"Kenapa dia menyelamatkanku? Apa alasannya? A.. Aku tidak tahu, Lisa." Liana tidak tahu alasan mengapa Darel membiarkan peluru itu menembus tubuhnya. Rasa bersalah kini hinggap dalam diri Liana.

"Apa dia akan selamat?" tanya wanita itu, berharap keajaiban datang hari ini.

"Katakan, Lisa. Kumohon katakan sesuatu." Isakan wanita itu semakin keras.

Lisa menganggukkan kepalanya pelan. "Ya. Dia akan selamat, Liana. Dia pasti akan selamat."

Wanita itu tersenyum begitu mendengarnya, tiba-tiba saja pandangan matanya memburam yang secara perlahan berubah gelap. Liana menjatuhkan kepalanya tepat di bahu Lisa. Ia kehilangan kesadarannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang