Chapter 22 - Lover Or Sleeping Friend

116K 4.5K 46
                                    

Liana menghela napasnya pelan. Sudah dua kali ia bolak-balik ke toilet. Perutnya mulas karena menampung banyak sekali makanan. Bos berengsek itu bukan hanya memesan banyak makanan utama tetapi ia juga memesan banyak sekali makanan penutup.

Liana hanya mampu memakan setengah potong cake sisanya ia hanya menatap sedih saat semua cake cantik yang terlihat sangat lezat itu dibawa kembali menggunakan troli.

Cake cantik yang malang!

Liana harap mereka tidak membuangnya begitu saja.

Wanita itu menghirup kopi latte miliknya. Masih ada waktu sekitar 30 menit sebelum jam makan siang benar-benar berakhir. Sekarang Liana sedang bersama Carol dan Emma di salah satu kafetaria yang letaknya tidak jauh dari kantor mereka.

"Kenapa kalian berdua menatapku seperti itu?" tanya Liana pada ke dua wanita yang duduk dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kalian berdua menatapku seperti itu?" tanya Liana pada ke dua wanita yang duduk dihadapannya. Tingkah mereka cukup aneh menurutnya, tidak seperti biasanya.

Carol menyahut. "Oh.. Liana, kenapa kau tidak pernah bilang jika kau kekasih CEO perusahaan ini?"

Liana melotot, ia tidak percaya dengan pendengarannya barusan. "Aku? Kekasihnya?"

"Iya kau, bukankah sudah jelas?" ujar Emma sedikit kurang tenang.

"Apa maksudmu, Emma? Kalian salah paham. Aku bukan kekasihnya!" Liana menaikkan nada bicaranya.

"Oh benarkah? Lalu bisakah kau menjelaskan mengapa Bos tampan itu datang ke meja kerjamu dan menggendongmu di bahunya, Liana?" tanya Carol sembari menaikkan satu alisnya ke atas.

Liana sedikit gugup. "I-itu terjadi karena dia mengajakku makan siang bersamanya dan aku tidak tahu mengapa pria itu mengendongku dibahunya."

"Hanya itu? Tidak ada yang lain?"

"Ya. Hanya itu saja, tidak ada yang lainnya. Berhentilah mengintrogasiku!"

Emma dan Carol saling memandang satu sama lain. Mereka tidak percaya Bos besarnya datang hanya untuk mengajak satu karyawan wanitanya makan siang bersama. Selama mereka berkerja di sana Pria tampan itu tidak pernah sekali pun menginjakkan kakinya di lantai itu.

Itu adalah moment yang sangat jarang terjadi. Tidak heran jika ada beberapa karyawan yang memotretnya. Bahkan Carol pun diam-diam juga memotret Bos tampannya, karena memang pria itu sangat jarang terlihat. Hanya orang-orang penting perusahaan sajalah yang dapat melihat wajahnya dari dekat.

Wanita itu benar-benar memanfaatkan dan tidak melewatkan sedikit pun peristiwa yang langka itu. Karenanya Carol mendapatkan sekitar empat puluh foto wajah tampan Bosnya yang tersimpan di galeri ponselnya. Sepertinya ini adalah hari keberuntungannya.

Di sisi lain Emma masih berkutat pada pikirannya, ia sudah berkerja selama empat tahun disana tapi baru ini ia melihat langsung Bos besarnya menginjakkan kakinya di lantai itu. Jika itu adalah peristiwa yang sangat langka terjadi mungkinkah Liana dengan Bosnya sudah.. "Oh my god! I can't believe that! Apa kau sudah tidur dengannya?"

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang