Chapter 9 - Lift

140K 5.6K 27
                                    

Happy reading guys!Maaf ya lama updatenya✌Jejaknya dulu ya💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys!
Maaf ya lama updatenya✌
Jejaknya dulu ya💋

____________________________________

Suara ketikkan komputer dan bisikan seseorang yang ada di sekitarnya, membuat Liana tidak bisa berkonstrasi mengerjakan tugas-tugas kantor yang belum lama ini di terimanya. Di tambah lagi kejadian tadi pagi yang terus-menerus berputar di kepalanya tanpa henti.

Kali ini ingatannya mengenai kejadian itu, sangat kuat sekali melekat di otak kecilnya tepatnya di bagian yang menampung daya ingatnya. Liana mengacak rambutnya, frustasi. Mengapa ia tidak bisa melupakannya?!

Ah, Liana kembali melupakan sesuatu. Bagaimana jika pria yang ia duga seorang office boy baru itu ternyata salah? Dan bagaimana jika pria itu benar-benar seorang CEO? Liana menggelengkan kepalanya pelan. Tidak mungkin. Dalam sesaat Liana kembali terhanyut dalam lamunannya. Tapi Bagaimana jika dugaannya kali ini salah? Dan pria berengsek itu benar-benar seorang CEO? Jika itu benar, tamatlah riwayatnya!

"Bodoh!"

"Kenapa aku begitu bodoh?!" Liana membenturkan kepalanya ke meja kerjanya. Mengapa ia sangat berani sekali tadi? Haruskah ia kembali ke ruangannya dan meminta maaf padanya? Liana dengan cepat menggelengkan kepalanya. Sikapnya itu tidak mungkin dimaafkan olehnya. Bagaimana tidak? Liana secara terang-terangan menghinanya. Dan jangan lupakan dua tamparan yang ia berikan sekaligus padanya kemarin. Liana yakin, surat pemecatan dirinya pasti akan sampai di tangannya sebentar lagi.

Liana tahu tidak salah jika menampar seseorang yang telah melecehkan kita. Tapi jika itu atasanmu sudah pasti akan menjadi satu kesalahan yang fatal untuk dilakukan. Untuk kesekian kalinya Liana kembali membenturkan kepalanya ke meja kerjanya.

"Kenapa kesialan selalu datang dalam hidupku? Tidak bisakah mereka datang hanya setahun sekali?!" Liana mulai meracau tidak jelas. Ia mendongkakkan kepalanya. Liana berdecak saat pandangannya melihat dua orang wanita yang berjalan ke arah meja kerjanya. Oh god! Sekarang apa lagi ini? Mungkinkah mereka yang mengantar surat pemecatannya? Secepat itu? Sungguh, Liana tidak percaya ini.

"Ms. Collins?" Liana mengangguk kecil sebagai jawaban. Ke dua bola mata Liana menyelesuri setiap penampilan ke dua wanita itu, mereka terlihat sangat fashionable. Liana meringis melihatnya, penampilannya sangat jauh berbeda dengan ke dua wanita itu.

"Wah.. Hanya dalam beberapa jam. Namamu sudah terkenal oleh karyawan yang ada di sini," ucap seorang wanita yang mempunyai rambut bergelombang panjang berwarna cokelat ke emasan. Kedua matanya memutari seisi ruangan.

Liana mengernyitkan dahinya, ia tidak mengerti dengan perkataan wanita yang ada di hadapannya ini. Apa maksudnya?

"Di bagian Administrator kau orang ketiga yang masuk ke ruangan CEO perusahaan kita. Setelah Ma'am Julie dan pria culun berkacamata tebal itu tentunya," ucap seorang wanita dengan kepangan rambut yang sangat cocok dengan wajahnya. Ia langsung tahu arti dari perubahan wajah Liana.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang