Chapter 35 - A Contract

74K 3.6K 155
                                    

Sekarang Liana sedang berada di kamarnya, teman baiknya itu yang menariknya kemari. Kedua tangan wanita itu saling meremas. Keringat dingin sudah mulai bermunculan di dahinya. Liana cemas. Apa Lisa akan memarahinya?

Wanita yang berdiri tepat di hadapan Liana ini menutup pintu kamarnya dengan sangat keras dan menguncinya. Lisa menyilangkan kedua tangannya di depan dada lalu menatap tajam Liana.

"Oh astaga, Liana! Kau menyembunyikan sesuatu yang sangat besar dariku! Bagaimana bisa kau dan bos tampan itu saling mengenal? Bagaimana kalian bertemu?! Di mana pertama kali kau bertemu dengannya?! Dan sejak kapan kau mengenalnya?!"

Deretan pertanyaan yang Lisa tanyakan terdengar sangat cepat di telinga Liana.

"Tidak bisakah kau bertanya satu persatu Lisa?" Liana memutar bola matanya malas. Itu adalah sedikit alasan mengapa Liana tidak ingin menceritakannya pada Lisa.

"Tidak bisa!"

Liana menghela napasnya pelan.

"Ceritanya sangat panjang, Lisa. Kau bisa mendengarnya nanti se--" ucap Liana terpotong.

"Aku tidak peduli seberapa panjangnya cerita itu! Aku ingin mendengarnya sekarang! Cepat ceritakan semuanya padaku, Liana! Oh.. Astaga aku bisa mati penasaran!" teriak Lisa kencang.

Wanita itu sangat penasaran tentang bagaimana teman baiknya dan bos tampan itu bisa saling mengenal. Ia ingin mengetahuinya secara jelas, rinci dan detail. Jika perlu Liana harus menceritakan hari dan jamnya.

Liana menghela napasnya pelan. Lalu ia mulai menceritakan awal pertemuannya dengan bos brengseknya yang mungkin sekarang sedang duduk tenang di sofa ruang tamu. Seharusnya pria itu ikut terseret bersamanya di sini.

Sudah hampir setengah jam Liana menceritakannya pada Lisa. Seperti apa yang Lisa inginkan, Liana menceritakan semua yang ia alami dan yang terjadi dengan sangat jelas. Mulai dari awal pertemuannya dengan pria itu di lift. Lalu menceritakan awal pertemuannya dengan Liam yang ternyata adalah saudara tiri Darel. Dan pertemuannya dengan Erlan, pria yang tidak kalah brengsek dari bosnya.

Liana juga menceritakan bagaimana ia bisa mendapatkan mobil berharga ratusan ribu dolar yang diberikan oleh Kakek tua keluarga Carlson, secara gratis hanya karena ia berkata jujur mengenai penyebab luka ke dua cucu kesayangannya itu. Liana juga menceritakan perjalanannya ke Italia bersama Darel dan juga apa yang terjadi hari ini.

"... Dan sekarang dia memintaku untuk tinggal di mansionnya."

Kedua mata Lisa membulat sempurna. Lisa benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja Liana katakan.

"Oh my god, Liana! Apa kau bercanda? Kau akan tinggal bersamanya?! Oh.. Aku tidak percaya ini!" seru Lisa masih tidak percaya dengan apa yang Liana katakan.

Liana mengedikkan bahunya, tidak peduli jika Lisa mempercainya atau tidak kenyataannya itu lah yang terjadi. Wanita itu kini sibuk mengemas barang-barang miliknya.

"Apa hubunganmu dengannya sangat serius sampai--" Liana dengan cepat memotong ucapan Lisa.

"Kami tidak memiliki hubungan apapun, Lisa! Pria itu hanya membantuku. Dia memberiku tempat tinggal sementara di mansion miliknya hanya sampai wartawan menyebalkan itu melupakan diriku," jelas Liana.

Wanita itu menghela napasnya kasar. "Hanya itu saja, Lisa."

Liana berusaha meyakinkan Lisa. Yang entah mengapa perkataannya tadi terdengar cukup menyakitkan baginya. Liana tidak tahu apa yang terjadi padanya, akhir-akhir ini ia merasa selalu ingin berada di samping pria itu.

Sementara itu Lisa menaikan bola matanya ke atas, ia mencoba berpikir lebih keras.

"Aku tidak yakin dengan ucapanmu, Liana. Kalian bisa saja menjadi sepasang kekasih!" seru Lisa histeris.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang