Chapter 33 - The Arrival Of Jurnalists

88.5K 4K 132
                                    

Liana berulang kali menghela napasnya lelah. Wanita itu menyandarkan tubuhnya ke dinding lift, kedua kakinya seolah tidak kuat lagi menopang berat tubuhnya. Pesta sialan itu benar-benar telah menguras seluruh tenaganya. Yang ada di pikiran Liana adalah ia ingin cepat-cepat beristirahat. Setelah pintu lift terbuka, seorang pria yang bersamanya melangkah lebih dulu keluar dari lift tersebut.

Liana mengekori Darel yang ada di depannya, pria itu langsung saja membuka pintu kamar hotel yang ada di depannya menggunakan kartu hotel. Liana dengan langkah lunglai memasuki kamar hotel lalu menjatuhkan dirinya ke sofa empuk yang sudah terdapat seseorang di sana. Wanita itu sudah tidak kuat lagi berjalan sepuluh langkah menuju ranjang luas yang sangat nyaman itu. Liana sudah terlalu lelah.

Sementara itu Darel yang hendak melepaskan dasi kupu-kupu yang dikenakannya terkejut dengan kaki jenjang milik seseorang yang tiba-tiba mendarat di kedua kaki bagian atasnya. Pria itu menghela napasnya pelan.

 Pria itu menghela napasnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan, Ms. Collins? Apa kau mencoba menggodaku?" tanya Darel dengan seringai miliknya.

Liana memutar bola matanya malas.

"Yang benar saja! Apa aku terlihat seperti sedang menggodamu?!"

Wanita itu memejamkan kedua matanya rapat-rapat, mencoba menghilang rasa letih dan lelahnya. Ia hanya ingin merebahkan dirinya sebentar di sofa. Liana sungguh tidak memiliki niat apapun apalagi bermaksud menggoda pria itu.

Wanita itu semakin dalam memejamkan kedua matanya, pikirannya menerawang kembali ke dalam pesta yang belum lama ini ia hadiri. Pikirannya masih terus berputar-putar dan bertanya-tanya mengenai ciuman lembut Darel yang tanpa ia sadari bibirnya bergerak sendiri membalas ciuman yang pria itu berikan.

Liana bahkan tidak menyadari lampu yang tiba-tiba kembali menyala. Dan saat ia baru menyadarinya rasa malu langsung menjalar di diri Liana. Sontak saja Liana mendorong tubuh pria itu dan tidak lupa menginjak kaki Darel untuk yang ke tujuh kalinya!

Liana tidak mengerti dengan dirinya, bagimana bisa ia membalas ciuman pria itu? Dan bagaimana bisa ia menikmati ciuman lembut yang pria itu berikan? Oh ada apa dengannya?! Liana rasa ia harus pergi ke dokter untuk memeriksa kepalanya yang mungkin bermasalah.

Di sisi lain Darel beberapa kali menghela napasnya panjang. Jika wanita itu tidak beranjak juga dari atasnya jangan salahkan jika ia berbuat lebih. Kali ini pria itu tidak akan menahan dirinya lagi. Sudah cukup baginya menahan hasrat pria yang di milikinya kepada wanita itu hari ini.

Darel menelan salivanya dengan susah payah. "Jika kau berada di posisiku maka jawabannya 'ya'. Kau terlihat--"

"Oh.. Maaf mengecewakanmu, aku tidak sedang menggodamu! Aku hanya lelah karena berdiri cukup lama di pesta sialan itu! Aku hanya ingin beristirahat sebentar di.."

Liana tidak melanjutkan ucapannya karena merasakan hembusan napas yang menggelitik di wajahnya. Wanita itu dengan cepat membuka kedua matanya.

Hal pertama yang dilihat oleh Liana adalah wajah tampan Darel yang kini hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang