Chapter 20 - Meeting

103K 4.8K 37
                                    

Maaf ya guys baru update😣

Happy reading!

_________________________________

Beberapa hari ini Liana dipusingkan dengan teman baiknya yang gemar sekali pergi ke club malam. Semenjak Lisa putus dengan kekasihnya ia jadi sering pergi ke tempat itu dan parahnya lagi Lisa selalu memaksa Liana untuk menemaninya. Liana yang tidak tega menolaknya lagi-lagi menuruti keinginannya. Alhasil ia jadi sering bertemu dengan pria yang tidak kalah brengsek dari Bosnya. Siapa lagi kalau bukan pria yang ingin mencoba menciumnya di club malam itu.

Pria tampan yang memiliki kulit seputih porselen itu tidak henti-hentinya mengusik Liana dengan mengajaknya melakukan one night stand. Liana tentu saja menolak tegas. Tapi pria itu pantang menyerah ia bahkan beberapa kali memberikan cek kosong pada Liana yang nominal angkanya boleh di isi berapa saja olehnya. Tapi wanita itu langsung menolaknya dengan merobek cek itu di depan wajahnya.

Pria itu tentu tidak menyerah dengan mudah ia kembali menawarkan uang tunai yang nominalnya tidak sedikit. Untungnya Liana tidak pernah merasa tertarik dengan tawaran yang pria itu berikan. Jadi sampai detik ini ia masih mempertahankan kesuciannya. Lagi pula pria itu aneh, jika ia membutuhkan seorang wanita untuk memenuhi hasrat biologisnya mengapa harus dengannya? Mengapa tidak dengan wanita lain saja? Ya tuhan! Pria itu pasti sudah kehilangan akal.

Liana menghembuskan napasnya kasar. Selama beberapa hari ini pula Bos brengseknya itu juga mengusik ketenangannya seperti sekarang ini.

"Kemana perginya semua barang-barangku?" Liana menatap nanar meja kerjanya yang kosong. Barang-barang kerjanya yang berharga seperti bingkai foto kedua orang tuanya kini tidak ada pada tempatnya entah ada dimana sekarang. Liana tidak tahu, ia baru saja tiba di kantornya pagi ini.

"Tenanglah Liana, barang-barangmu dipindahkan dilantai atas," ucap Emma dengan senyum yang merekah.

"Di-dipindahkan? Apa maksudmu Emma? Siapa yang berani memindahkan barang-barangku?"

"OB, mereka baru saja memindahkannya. Aku ikut senang saat Ma'am Julie mengumumkan kau akan naik pangkat menjadi Manager. Aku ucapkan selamat untukmu, Liana!"

Liana menganga mendengar penjelasan dari Emma, hampir saja air liurnya terjatuh jika tidak ia tutup rapat-rapat. Pantas saja sebelum sampai ke mejanya, Liana beberapa kali mendapatkan ucapan selamat dari teman sekantornya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Demi tuhan! Ia terlihat seperti orang bodoh saat itu.

"Wow! Aku tidak percaya ini, Liana! Bagaimana bisa kau melakukannya? Kau kan karyawan yang baru saja pindah," ucap Carol sedikit penasaran, karena ada beberapa karyawan lama yang memiliki kualitas kerja yang cukup baik tidak pernah sekali pun dari mereka naik pangkat. Sedangkan Liana? Ia baru kerja beberapa hari disini tapi sudah naik pangkat menjadi Manager. Sulit dipercaya! Sepertinya Liana mempunyai keberuntungan yang sangat luar biasa.

"Aku tidak tahu. Agrrhh..! Aku harus menemui Bos berengsek itu!"

________________________________


Liana menarik nafasnya dalam-dalam. Sebelum ia menemui Bos brengseknya itu, ia ingin memastikan terlebih dahulu tentang kenaikan jabatannya apakah benar atau tidak. Wanita itu tidak percaya dengan perkataan Emma karena menurutnya itu sangatlah tidak mungkin terjadi. Dalam lamunan dan mimpinya pun Liana bahkan tidak pernah membayangkannya.

Wanita itu dengan perlahan membuka pintu yang bertuliskan kata 'Manager'. Hal pertama yang dilihat olehnya adalah barang-barang miliknya yang tersusun rapi di meja, di sana ada papan nama yang terbuat dari kaca bertuliskan namanya 'Liana Collins'.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang