Chapter 23 - Alone In The Apartment

100K 4.1K 31
                                    

Terdengar suara kekehan di seberang sana. Liana seperti pernah mendengarnya.

Wanita itu menjauhkan ponselnya dari telinganya. Ia menatap ponselnya lalu mengerutkan dahinya.

Tidak ada nama yang tertera di sana. Hanya nomor yang tidak ia kenal.

+1223 56666xxx

Astaga! Nomor siapa itu?

"Apa seperti itu caramu berbicara dengan Bosmu, Ms. Collins?"

Liana melebarkan pupil matanya hampir saja ponselnya jatuh dari tangannya jika tidak cepat-cepat ia tangkap. Wanita itu mengerutkan dahinya. Bosnya?? Sebelum Bos berengsek itu Liana juga memiliki Bos yang lainnya.

"Apa kau Davit atau si Bos berengsek yang gila, bodoh dan mesum itu?"

Terdengar suara kekehan lagi di seberang sana tapi kali ini lebih keras dari sebelumnya. "Astaga.. Apa bos berengsek yang kau maksud itu diriku, Ms. Collins?"

Liana memutar ke dua bola matanya. "Ya. Tentu saja itu kau, Mr. Carlson!" ujarnya kesal.

Liana seperti melupakan sesuatu. "Dari mana kau mendapatkan nomorku?!"

"Itu hal yang mudah. Aku menyuruh orang-orangku untuk mencari tahu nomor ponselmu dan yang lainnya tentangmu. Well, sampai bertemu lagi besok saat makan siang, Ms. Collins."

"Dengar Mr. Carlson, aku tidak ingin--"

Tutt.. Tutt..

"Tunggu dulu aku belum selesai bicara denganmu!" teriak Liana kencang yang sepertinya percuma saja, pria itu pasti tidak mendengarnya karena panggilan sudah terputus secara sepihak.

Liana tidak tahan lagi, masih ada 29 hari untuk menuju satu bulan. Entah apa yang ada dipikiran orang-orang kantor jika ia terus menghabiskan waktu makan siangnya bersama Bos berengsek itu. Dalam sehari saja ia sudah dianggap menjadi kekasih dan teman tidur sekaligus. Entah apa yang akan terjadi seterusnya.

Sebenarnya Liana tidak terlalu dirugikan dengan itu. Ia justru mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Kapan lagi ia bisa makan siang gratis di restoran mewah dan mahal dengan hidangan lezat yang mampu membuatnya meneteskan air liurnya. Benar-benar gratis! Tanpa perlu mengeluarkan satu lembar dollar pun miliknya sungguh pria itu dengan suka rela membayar semuanya.

Astaga! Liana melupakan Lisa, cepat atau lambat teman baiknya itu pasti akan mengetahui yang sebenarnya. Jika Lisa mengetahuinya, ia pasti akan sangat marah padanya karena telah membohonginya. Liana tidak akan membiarkan itu terjadi. Saat makan siang nanti ia harus bernegosiasi dengan Bos berengsek itu. Liana tidak ingin hubungannya dengan teman baiknya itu terancam.

_______________________________________

"Ada apa dengannya?" tanya Lucas pada ke dua pria yang tengah asik bercumbu dengan seorang wanita di pangkuan mereka.

Lucas baru saja sampai di salah satu ruang VIP Club tapi ia sudah disuguhkan pemandangan yang tidak dapat dipercaya oleh kedua matanya. Bukan, bukan pemandangan ke dua pria dangan wanita setengah telanjang di pangkuan mereka, percayalah itu sudah sangat sering terjadi. Kali ini ada hal lain yang membuatnya melebarkan ke dua pupil matanya.

Seorang pria berjas mahal di depan Lucas tampak sedang tertawa dan tersenyum tidak jelas sembari menatap layar ponsel miliknya. Pria itu juga sesekali meminum segelas wisky dengan sekali tegukan. Sungguh pemandangan yang cukup langka menurutnya. Mengingat seorang Darel Brave Carlson adalah orang yang terkesan dingin, sangat arogan dan suka sekali mengintimindasi seseorang hanya lewat tatapannya.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang