Chapter 46 - Pregnancy News

51.9K 3.4K 342
                                    

Liana menghela nafasnya kasar. Ia tidak bisa duduk dengan tenang di sofa ruang tamu yang sangat mewah itu. Langit malam terlihat jauh lebih gelap dari malam sebelumnya. Di tangannya ia menggenggam erat testpack yang terdapat dua garis biru.

Perasaan tidak tenang, gelisah dan takut bercampur menjadi satu di dalam dirinya. Sebelumnya ia tidak pernah merasa seperti ini ketika menunggu kepulangan pria itu. Malam ini sungguh sangat berbeda dari biasanya. Jika biasanya wanita itu merasa bahagia malam ini justru sebaliknya.

Liana takut jika ia mengatakan tentang kehamilannya pria itu akan meninggalkannya. Haruskah ia mengatakannya sekarang? Apa yang terjadi jika ia menundanya? Oh astaga.. Liana tidak pernah berada di dalam situasi seperti ini sebelumnya. Jika saja pria sialan itu menggunakan pengaman di setiap mereka berhubungan hal seperti ini pasti tidak akan terjadi. Akan tetapi Liana sangat bahagia karena ada kehidupan baru yang tumbuh di perutnya.

Suara mesin mobil terdengar di kedua telinga Liana, pertanda sang pemilik mansion megah ini telah kembali ke kediamannya.

"Aku merindukanmu, sweetheart." Darel tersenyum manis. Pria itu berjalan menuju ke arah wanitanya. Pelukan serta cumbuan Darel daratkan ke dahi serta bibir mungil Liana.

Liana membalas ciuman Darel yang terkesan menuntut itu sembari menggenggam erat testpack yang ada di tangan kanannya. Cukup lama mereka berciuman karena sang pria sangat merindukan wanitanya. Darel melepaskan tautan bibirnya begitu di rasa mereka sama-sama memerlukan udara.

"Hei, kau belum bersiap-siap, honey? Sudah aku katakan kita akan pergi keluar, bukan?" Darel mengangkat satu alisnya ke atas, baru menyadari penampilan wanitanya yang masih sama seperti tadi pagi.

Malam ini wanitanya itu harus lah terlihat cantik, karena akan ada kejutan yang ia siapkan untuknya. Pria itu tidak sabar ingin segera menyematkan cincin Chopard blue diamond di jari manis wanitanya. Cincin berlian yang ia menangkan di acara lelang kali ini merupakan cincin yang masuk ke dalam daftar cincin termahal di dunia. Tentu saja harganya sangat lah fantastis, pria itu telah menghabiskan jutaan dollar untuk cincin mewah itu.

"Ah, umm.. Maaf, aku lupa." Liana menundukkan kepalanya ke bawah. Ia tersenyum kecil sebenarnya wanita itu tidak melupakan sepenuhnya ia mengingatnya hanya saja Liana tidak bisa berhenti berpikir mengenai kehamilannya.

Pria itu tersenyum hangat. "Ayo sekarang cepatlah bersiap, honey."

Darel mengngenyit dahinya saat menyadari wanitanya itu mengabaikan ucapannya.

"Apa semua baik-baik saja?" tanya pria itu khawatir.

"Ya. Semua baik. Hanya saja.. A-aku.."

"Hei, ada apa? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

"Ya. Umm.. Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu." Liana menaikan pandangannya menatap manik biru milik pria itu.

"Ah, I forgot that one. what do you want to say, baby?" Kerutan di dahi Darel semakin dalam, penasaran dengan apa yang ingin wanitanya itu katakan. Karena sebelumnya Liana tidak ingin membicarakannya di telepon.

"Umm.. Ak-aku.. Aku.." ucap Liana terbata.

Wanita itu menggenggam erat testpack yang ia sembunyikan di tangan kanannya. Akan lebih baik jika ia tidak mengatakannya. Liana menggelengkan kepalanya keras. Tidak! Ia harus mengatakannya sekarang. Wanita itu menghela nafasnya pelan sebelum mengatakannya.

"Aku hamil."

Liana menunjukkan testpack yang terdapat dua garis biru itu dengan senyum yang mengembang. Ekspresi bahagia yang Liana tunjukkan terlihat sangat berbeda dengan pria yang ada di hadapannya. Manik biru milik Darel menggelap, rahang pria itu mengeras dan wajahnya memerah karena amarah.

MY JERK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang