When Devil Meet Angel

26. 👑Angela's Dark Side👑

Tempat ini masih sama seperti yang terakhir kali Angela kunjungi. Hanya saja, ada berapa pusara yang tampak masih segar dengan tanah merahnya yang menggunduk. Langkah kaki Angela semakin memelan tatkala ia sudah berdiri di samping pusara dengan tulisan Maria Cardid tertera di nisan itu. Angela masih tak bergeming, ada sesak yang kian membuncah dalam dadanya. Walau waktu telah berlalu meninggalkan perandaiannya, namun masih segar dalam ingatannya bagaimana ia tak hadir di hari terakhir ibunya itu mengirup nafas di dunia. Membawa penyesalan mendalam dalam lubuk hati Angela.

Pernahkah kalian berpikir bahwa sebuah pepatah tak semudah itu kita terima?
Semudah orang berkata bahwa 'people come and go'.

Beberapa hal pasti sulit. Akan sulit menerima seseorang yang hadir diantara mereka yang mau menerimanya. Ataupun seseorang akan merasa kehilangan yang mendalam alih-alih mengikhlaskannya.

Semua perasaan seseorang tak bisa disama ratakan. Tidak semua kehadiran seseorang akan disambut dengan baik, dan kepergian seseorang akan mudah untuk diikhlaskan.

Seperti perasaan yang kini menerpa relung hati Angela.

Perlahan Angela jongkok, menaruh seikat bunga lily putih di depan nisan. Setelahnya dengan tangan bergetar, Angela meraih nisan itu dan mengusap dengan pelan. Membayangkan saat ini yang tengah ia usap adalah surai sang ibu. Luntur sudah pertahanan Angela, cairan liquid tak mampu ia bendung lagi.

Angela luruh seketika itu juga.