33. 👑Morning Wife👑

5.5K 241 8
                                    

Makasih buat saran yang udah diberikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Makasih buat saran yang udah diberikan.💛

So aku ambil keputusanku buat rencana revisi yang entah kapan, bahwa untuk adegan dewasa dengan rate 21+ akan aku buat menjadi rate 18+ itu adalah kesepakatan yang aku buat dengan diriku sendiri.

Untuk selanjutnya itu ada di readersku yang budiman, apakah kalian bisa menentukan keputusan bijak buat skip scene maturenya atau tidak sesuai dengan kesesuaian umur kalian. So, be smart readers guys. Kalau kalian ga bisa bijak, itu bukan kesalahan penulis ya, xixi😂. Terlebih udah aku cantumin di deskripsi cerita dan di part awal jika ini termasuk genre dewasa.
.
.
.
.

🌟Vote dulu hayuk🌟

H a p p y | r e a d i n g

-o0o-


"Finally you've get her back." Dante berdiri sembari menepuk pundak Dev.

Dev menggeleng. "No, Now I know that she never gone, but she's always in here." Jawab Dev sembari menunjuk dadanya-tepat dihatinya.

"Yeah, she's in here." Balas Dante dengan tatapan mengarah kebelakang pundak Dev.

Dev menoleh mengikuti arah pandang Dante dan memasang tatapan kagum serta memuja. Disana, seorang perempuan berdiri dalam balutan gaun putih gading tengah menatap dirinya dengan binar matanya yang secerah gemerlap bintang.

Angel-nya.

Tampak bercahaya diterpa sinar yang menyusup dari celah-celah atap gereja. She like's an Angel, yang turun kebumi hanya untuk dirinya.

Jika sebelumnya ia melewatkan pemandangan indah ini, tapi sekarang bahkan setiap detiknya Dev tak memalingkan pandangannya barang sejenakpun.

"Good luck brother." Kini giliran Alex angkat bicara. Ia dan Dante meninggalkan Dev sendiri di altar.

Alex berpapasan dengan Marcus yang menggandeng Angela. Ia tersenyum dan dibalas oleh pria paruh baya itu.

Dev tak tahu kebahagiaan yang bagaimana yang tengah melanda dirinya. Semua perasaan ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat Angela melangkah semakin mendekat kearahnya dalam gandengan sang ayah. Hanya, yang pasti hatinya kini dihujami ribuan hujan kebahagiaan.

Marcus kini berdiri dihadapan Dev, sebelum ia menyerahkan Angela ia menoleh kearah sang anak.

"Berbahagialah Angela, ayah mencintai dirimu." Ujarnya berkaca-kaca.

When Devil Meet AngelWhere stories live. Discover now